Tembang itu dulu suka diputar di radio. Kini aku mendengarnya lagi lewat YouTube. Aku senyum-senyum ketika teringat pernah menyukai lagu tersebut. Padahal liriknya tergolong cengeng. Judul lagunya "Dengar Bisikku".
Lagu "Dengar Bisikku" dibawakan oleh band asal Yogyakarta bernama The Rain. Band ini digawangi oleh Indra Prasta, Aang Anggoro, Iwan Tanda,dan Ipul Bahri.Â
"Dengar Bisikku" kudengarkan kali pertama di kereta. Televisi di kereta rajin memutar video klip The Rain kala itu sehingga aku yang kala itu suka naik kereta lama-kelamaan jadi menyukainya.
Para personel The Rain memiliki wajah yang sendu. Jadi menurutku pas membawakan lagu-lagu cinta yang sedih-sedih. Wajah memelas hehehe, kata kawanku.
Lagu The Rain yang tak kalah cengeng adalah lagu berjudul "Tolong Aku". Musiknya tak kalah sedih dan liriknya bikin trenyuh karena si pemuda nampaknya 'mengenaskan', ia merasa tak bisa hidup tanpa si perempuan yang meninggalkannya. Tapi untunglah ia tak berniat aneh-aneh, hanya meminta agar Tuhan membantunya melupakannya.Â
Aku takkan bisa hidup tanpa dia
Dia yang membuat aku bahagia
Tolong aku untuk
Melupakan dia
Sungguh hanya itu yang aku pinta
Sambil mendengarkan lagu-lagu itu di kereta, pikiranku melalang buana. Bagaimana bila aku menjumpai pria seperti itu, apakah aku akan kasihan atau malah mengejeknya. Atau bagaimana bila aku mengalami nasib seperti ia?
Lagu cengeng lainnya yang dulu lumayan sering kudengar adalah lagu-lagu Naff. Dulu ada kawan yang suka sekali dan mengoleksi album kaset-kasetnya, Â alhasil aku pun terpapar oleh Naff.
Memang tak semua lagu Naff bernuansa sedih. Ada "Ternyata Mimpiku" yang iramanya ceria dan bersemangat. Tapi yang paling masuk dan membekas di benak malahan yang liriknya menyayat-nyayat. "Ang", judulnya.
Aku suka melodi dalam lagu ini. Iramanya lembut menenangkan. Porsi instrumentalianya juga lebih banyak daripada vokalnya.
Liriknya sendiri sederhana. Bahkan cenderung cengeng. Duh kalau ketahuan kakakku atau kawan dekatku, aku dengar lagu-lagu lembut nan cengeng ini pasti bakal diledek-ledekin habis-habisan. Biasanya dengar Nirvana, Disturbed, Slipknot, eh kok tiba-tiba dengar lagu cinta cengeng?
Jangan letih mencintaiku
Janganlah terhenti
Jangan lelah menyayangiku
Hingga bumi tak bermentari
Sebenarnya nggak cuma The Rain dan Naff sih dulu yang lagu cinta cengengnya suka kudengar. Banyak. Hahaha. Ada "Bertahan"-nya milik Five Minutes dan Rama, "Hingga Akhir Waktu"-nya Nineball yang di-cover Christian Bautista, dan masih banyak lagi. Pada tahun 2000an memang banyak lagu mellow yang liriknya cengeng.
Tapi sebenarnya lagu cinta cengeng tak hanya didominasi band pop atau slow rock Indonesia, banyak penyanyi dan band beken yang juga punya lagu cinta cengeng. Agnes Monica, misalnya. Ia juga punya beberapa lagu balada yang liriknya juga cengeng. Salah satunya "Tanpa Kekasihku".Â
Band Kotak yang garang juga punya lagu cinta yang cenderung cengeng. "Masih Cinta", misalnya. Hanya liriknya memang masih lumayan, tidak terlalu mengiba-ngiba.Â
Band manca seperti Steelheart dan Hoobastank juga punya lagu cinta cengeng. Bahkan lagu cinta itu populer.
Lagu cinta Steelheart yang cengeng berjudul "She's Gone". Lagu ini populer sekali. Biasanya dinyanyikan di acara festival-festival musik. Pasalnya lagu ini menuntut kualitas vokal penyanyi yang ciamik. Ia harus mampu mencapai nada-nada tinggi.Â
Iramanya apik, kualitas vokal penyanyinya juga wow. Tapi liriknya jika diperhatikan biasa banget ya, bahkan cengeng hehehe.Â
Come back, into my arms
I'm so alone
I'm begging you
I'm down on my knees
Sama halnya dengan Hoobastank yang populer dengan tembang "The Reason". Duh tembang ini dulu sangat sering diputar di radio. Aku juga punya albumnya, hadiah dari kawanku.Â
Memang sih lagunya bagus. Tapi coba dicek liriknya, duh menyayat-nyayat.Â
Menurutku wajar sih ada lagu cinta yang sedih. Tapi sebaiknya liriknya juga diperhatikan sih, biar tidak nampak begitu cengeng dan mengiba-ngiba. Lebih puitis atau diksinya lebih baiklah.Â
Mendengarkan musik cinta yang sedih itu sangat membantu pas sedang patah hati. Rasanya ada kawannya yang bernasib lebih sengsara. Tapi jikapun sedang tak patah hati mendengarkan musik cinta sedih bisa bikin terinspirasi. Ya terinspirasi bikin cerita yang menyayat-yayat.Â
Omong-omong Orde Baru dulu pernah lho melarang lagu-lagu cengeng seperti milik Nia Daniati melalui Menteri Penerangan Harmoko. Menurut Harmoko, lagu cengeng itu membuat pendengarnya tak semangat bekerja sehingga ujung-ujungnya menghambat laju pembangunan nasional.Â
Sambil menulis ini aku mendengar lagu-lagu cinta cengeng. Pasangan langsung protes, ya ampun dengar lagu apaan sih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H