Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Ipang, Didit Saad, Band Plastik, dan Pearl Jam

24 Juni 2021   23:56 Diperbarui: 25 Juni 2021   00:10 5433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didit sekarang menjadi gitaris Stars and Rabbits (sumber gambar: /supermusic.id)

Gara-gara di lini masa YouTube muncul video tembang anyar Ipang Lazuardi  yang berjudul "Tentang Cinta", aku kemudian jadi direkomendasikan untuk menonton video "Stempel Generasi Baru" yang membahas sosok Didit Saad. Apa hubungan Ipang dan Didit Saad? Keduanya adalah sama-sama musisi yang juga sobat kental. Keduanya dulu disatukan lewat band cadas bernama Plastik, yang juga disebut-sebut Pearl Jam-nya Indonesia.

Didit Saad adalah salah satu gitaris favoritku. Aku pernah ngefans dengan Didit ketika ia menjadi juri acara "Reinkarnasi", sebuah ajang pencarian bakat. Tujuan acara tersebut mencari vokalis band yang personelnya di antaranya Didit Saad dan Erwin Prasetya.  Pemenangnya adalah vokalis perempuan bernama Elda Suryani. Mereka kemudian membentuk band bernama "Evo" dengan hitsnya berjudul "Agresif" dan "Terlalu Lelah".

Tapi rupanya aku sudah menyukai permainan gitar Didit sejak ia mendirikan band bernama Plastik bersama Ipang (vokalis), Aray (gitaris), Alex (basis), dan Iman (drummer). Lagu hitsnya adalah "Seperti". Dulu lagu ini begitu populer dan nama band Plastik mencuat sebagai salah satu band cadas yang bernuansa grunge dengan unsur rock n' roll. Di beberapa tembang juga ada unsur musik blues-nya.

Kala itu genre grunge memang lagi populer. Band ternama beraliran grunge di antaranya Nirvana, Soundgarden, dan Pearl Jam. Nah, jika mendengar lagu-lagu milik band Plastik, pengaruh Pearl Jam terasa kental. Alhasil mereka dijuluki Pearl Jam-nya Indonesia.

Ketika kudengarkan lagi lagu "Seperti" yang usianya sudah 25 tahun, aku masih menyukainya. Liriknya lugas, melodinya asyik, dan vokal Ipang memang khas, jernih,dan berkarakter. Lagu ini memang bernyawa sehingga mencolok pada tahun 90-an. Didengar pada era sekarang pun masih enak, tidak terasa usang.

Seperti cinta, seperti getar disini

Seperti api, seperti apa sajalah

Seperti air, seperti sakit yang hilang

Seperti asa, seperti yang diinginkan


Band Plastik bubar setelah merilis tiga album. Lagu-lagunya yang kusukai selain "Seperti", di antaranya "Harus Mulai Darimana", "Cinta Buatan", "Statis", "Pion Skak Ster", dan "Bintang Kecil".

Dari sebuah wawancara, akhirnya aku paham mengapa band Plastik ini bubar. Band ini memang tak bisa lagi dpertahankan, meski sekuat apapun Didit melakukannya. Didit menyebut band Plastik adalah sisi gelapnya. Lewat band ini ia bisa bebas menuangkan gaya permainannya. Band ini adalah puncak ketenarannya. Namun pada masa itu, ia terpengaruh oleh narkoba. Selain Ipang, semua personel terjerat narkoba. Ketika akhirnya ia bisa lepas, teman-temannya masih tenggelam dengan kenikmatan sementara barang berbahaya tersebut.

Era 90an memang puncak musik cadas di Indonesia. Namun sayangnya pada masa tersebut, musisi lekat dengan narkoba. Entah bagaimana mereka salah persepsi, menganggap narkoba bisa memicu daya kreativitas. Narkoba tak hanya menjerat musisi band cadas, namun juga genre lainnya, termasuk mereka yang berkecimpung di genre pop.

Setelah band Plastik bubar, Ipang masih melaju dengan band BIP-nya. Kualitas vokalnya juga masih terjaga berkat gaya hidup bersihnya. Sehingga ketika BIP vakum dan ia memilki band Daddy and The Hot Tea, lalu bersolo karier, para fans tetap menyambutnya hangat.

Didit sekarang menjadi gitaris Stars and Rabbits (sumber gambar: /supermusic.id)
Didit sekarang menjadi gitaris Stars and Rabbits (sumber gambar: /supermusic.id)
Sedangkan Didit Saad adalah musisi petualang. Ia masih eksis sebagai musisi dan produser. Ia banyak memiliki proyek musik, baik proyek solo maupun berkolaborasi dengan musisi lainnya seperti Syahrani, Potret, Ipang, dan terakhir kembali berkolaborasi dengan Elda Suryani dengan duo mereka bernama Stars and Rabbit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun