Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Relic", Demensia dan Misteri Benda Peninggalan

20 Juni 2021   18:29 Diperbarui: 20 Juni 2021   18:37 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada apa dengan rumah dan penghuninya di


Rumah adalah elemen yang paling sering hadir dalam film horor. Namun, ada lagi elemen yang juga bisa menjadi bahan cerita. Sosok penghuninya, mungkin, atau juga benda kuno peninggalan keluarga turun-temurun. Sebuah kisah misteri mencekam di sebuah rumah yang dihuni seorang nenek demensia beserta benda peninggalan menjadi pusat cerita dalam film horor berjudul "Relic".

Dikisahkan Kay (Emily Mortimer) dan putrinya, Sam (Bella Heathcote) kebingungan mendapatkan laporan ibunya, Edna (Robyn Nevin) hilang. Si nenek sudah lama tinggal sendirian di rumah tersebut dan ia sudah mulai mengalami demensia (pikun).

Ketika kemudian si nenek kembali dengan bertelanjang kaki, ia tak ingat bepergian ke mana saja selama ini. Tubuhnya sehat, hanya dadanya nampak menghitam.

Ia nampak sehat hanya demensia (sumber: IMDb)
Ia nampak sehat hanya demensia (sumber: IMDb)

Kuatir dengan kondisi sang nenek, Kay berniat membawanya ke rumah jompo. Sam tak setuju dengan niatan ibunya. Ia membocorkan rencana ibunya ke sang nenek. Ia juga berkata akan menemani sang nenek, tinggal bersamanya.

Sang nenek begitu marah mendengar niatan putrinya. Kay marah kepada putrinya karena membocorkan niatannya. Mereka bertiga pun kemudian bersitegang.

Lambat laun Kay dan Sam merasa ada yang aneh dengan tingkah laku sang nenek dan juga rumah ini. Memang sang nenek menunjukkan tanda-tanda demensia, ia mulai suka lupa akan sesuatu, bahkan mengamuk kepada Sam karena mengira Sam mencuri benda miliknya, padahal kemarinnya ia memberikan cincinnya ke Sam. Beberapa bagian rumah juga nampak menghitam, seperti membusuk, membuat rumah terasa makin suram. Bercak-bercak hitam di rumah semakin banyak.

Si nenek mulai suka berbicara sendiri dan ia menyebut-nyebut sesuatu ada di rumahnya. Ia juga makin mengancam terhadap putri dan cucunya dan menyebutnya orang lain.

Sementara itu Kay beberapa kali mengalami mimpi buruk. Ia melihat sesuatu yang menggerikan. Ia terkejut mendapati benda yang sama dengan yang ada dalam mimpi buruknya.

Ada apakah di rumah tersebut? (Sumber: IMDb)
Ada apakah di rumah tersebut? (Sumber: IMDb)

Apakah benda tersebut penyebab semua misteri ini? Ataukah memang ada 'sesuatu' di rumah ini yang menghantui dan merasuki si nenek?

Sebuah Horor Psikologis Tanpa Jumpscare
Hanya tiga orang pelaku utama dalam film ini. Satu keluarga tiga perempuan dari tiga generasi, Edna, Kay, dan Sam. Latar tempatnya juga didominasi rumah besar nan tua dengan hutan yang begitu luas di samping dan belakang rumah.

Elemen cerita yang minimalis.

Meski demikian, aku sebagai salah satu penonton berhasil ikut merasai ketegangan dari awal hingga akhir. Sutradaranya, Natalie Erika James, berhasil membangun atmosfer yang mencekam secara intens dan perlahan-lahan. Ia tak ingin cara gampang dengan menggunakan skoring dan adegan penampakan sekonyong-konyong yang bikin penonton jantungan (jumpscare).

Sam merasai sesuatu keanehan (sumber: IMDb)
Sam merasai sesuatu keanehan (sumber: IMDb)

Natalie memberikan kepingan dan kepingan serta petunjuk satu demi persatu, tentang apa yang sebenarnya terjadi di rumah tersebut. Lorong-lorong rumah, tangga melingkar, pintu ke berbagai kamar, dan hutan di sekeliling rumah, dieksplorasinya menjadi elemen-elemen horor yang mencekam. Plus tanbahan bayangan gelap, perubahan warna, mimpi-mimpi yang tak jelas.

Apa yang kemudian terjadi pada si nenek dan penutupnya bisa multitafsir. Namun, akan lebih mudah memahaminya apabila kalian memerhatikan petunjuknya yang tersebar sejak awal.

Dari segi akting, akting Robyn Nevin sebagai sang nenek lah yang menjadi kekuatan film ini. Kehadirannya menggerakkan cerita dan menjadi inti sumber penasaran. 

Demensia juga menjadi sumber horor yang mencekam bagi individu yang mengalaminya. Seseorang yang demensia akan kebingungan dengan hal-hal di sekelilingnya karena ketidakmampuannya untuk mengingat sesuatunya dengan baik. Di sini penonton juga penasaran apakah sang nenek mengalami demensia atau kerasukan?

Film horor psikologis ini naskahnya ditulis oleh James dan Christian White. Film ini berhasil meraih berbagai nominasi penghargaan, salah satunya nominasi Best Film dan Best Screenplay di ajang Australian Academy of Cinema and Television Arts.

Si nenek menggerakkan cerita (sumber: IMDb)
Si nenek menggerakkan cerita (sumber: IMDb)

Film ini kutonton semalam di FSAI 2021. Gambarnya saat adegan malam hari di film ini lumayan gelap sehingga pencahayaan di layar ponsel kutingkatkan agar bisa lebih jelas gambarnya. Pemutaran kedua sekaligus terakhir adalah Jumat, 25 Juni 2021 secara virtual live di laman FSAI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun