Proses mewujudkan peralatan musik tersebut tidak mudah. Mereka mencoba meneliti deskripsi alat musik, ukurannya dan bentuknya. Juga turut diperhatikan gestur memainkan alat musik tersebut. Sedangkan untuk memodelkan suara dari alat musik tersebut sulit dilakukan, hanya bisa secara interpretasi. Menurut Dewa Budjana hal tersebut multitafsir karena suara jaman dulu tak ada yang tahu.
Sound of Borobudur dan Ke Depannya
Dari Seminar "Sound of Borobudur 7-9 April lalu, Borobudur diyakini sebagai pusat kebudayaan dunia pada eranya. Â Menurut Drs Haryanto, antropolog pada acara tersebut ia menduga ada komunitas dunia di sekitar Borobudur pada masa tersebut seperti sekolah tinggi yang mempelajari agama dan budaya termasuk seni musik. Serta Indonesia yang terhubung dengan negara lain.
Dugaan ini menarik karena bisa jadi Nusantara pada masa itu begitu kaya musik. Membayangkan Borobudur pusat musik dunia pada masa itu, dan masa kini sebagai wisata unggulan Wonderful Indonesia.
Musik sendiri seperti kata Trie Utami merupakan spirit dan nilai kebangsaan, sehingga musik dari relief ini bisa jadi duta bangsa untuk menunjukkan betapa tingginya peradaban Indonesia pada masa lampau. Saya setuju dengan menggemakan Sound of Borobudur ini juga akan membuat warga Indonesia termasuk generasi muda bangga terhadap kekayaan luhurnya. Â