Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Tarian Lengger Maut", Kisah Misteri Berbalut Unsur Lokal dan Tradisi yang Kental

7 Mei 2021   17:17 Diperbarui: 8 Mei 2021   01:15 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian Lengger Maut akan tayang di bioskop 13 Mei mendatang (dok. Visinema dan Aenigma Picture)

Dalam film ini yang kuapresiasi adalah nuansa kelokalan dan tradisinya yang kental. Selain dialek, kesenian yang menjadi kekayaan budaya Banyumas juga ditonjolkan. Tarian tersebut adalah Tari Lengger.

Tari Lengger ada Tari Lengger Lanang dan Tari Lengger Putri (dok. Aenigma Picture)
Tari Lengger ada Tari Lengger Lanang dan Tari Lengger Putri (dok. Aenigma Picture)
Apabila dalam film "Kucumbu Tubuh Indahku", penonton diperkenalkan dengan Tari Lengger Lanang, maka dalam film ini penonton diajak berkenalan dengan Tari Lengger yang dibawakan oleh penari perempuan, bersama dengan cerita mistisnya, tentang proses mendapatkan indang.

Aku memberikan apresiasi tinggi buat Della Dartyan, pemeran Sukma. Ia menari dengan gemulai, seperti penari profesional. Padahal ia "hanya" belajar menari sekitar dua bulan. Meski hanya dua bulan (sudah termasuk workshop dan proses syuting), ia belajar menari dengan intens ke maestro Tari Lengger.

Musik skoring yang sebagian dihiasi dengan calung dan musik etnik ini juga berhasil memberikan kontribusi dalam membangun cerita. Musik gamelan dimainkan untuk mengiringi tarian Sukma dan kawan-kawannya. Di adegan lain musik ini berhasil membangun suasana yang misterius dan mencekam.

Si Arini yang misterius kini berubah jadi Sukma si penari (dok. Aenigma Picture)
Si Arini yang misterius kini berubah jadi Sukma si penari (dok. Aenigma Picture)
Visual film yang dibesut Yongki Ongestu ini juga indah. Sinematografinya patut dipuji. Tak heran karena Yongki juga berawal dari fotografer dan sinematografer. Landskap sawah, hutan, nampak panoramik. 

Palet warnanya terasa nyaman di mata dan sesuai dengan tone film yang misterius. Yang paling epik, visual yang diciptakan oleh kamera yang lincah mengikuti tarian puncak Sukma.

Dari segi akting, performa Della Dartyan dan Refal Hady patut dipuji. Della yang namanya menjulang sejak berperan di "Love for Sale", memang pernah sebelumnya berperan di film horor. Namun, ia belum pernah menjajal akting sebagai penari.

Sementara Refal Hady ("Galih dan Ratna", "Antologi Rasa", "The Wedding Agreement") selama ini lebih banyak bermain di ranah drama romantis dan drama religi. Perannya sebagai dokter Jati yang memiliki kepribadian yang kompleks, merupakan sebuah tantangan baginya. Ia benar-benar keluar dari zona nyamannya.

Refal jadi pribadi kompleks dalam film ini (dok. Aenigma Picture)
Refal jadi pribadi kompleks dalam film ini (dok. Aenigma Picture)
Bila Della sibuk berlatih tari dan dialek, Refal mempelajari dunia kedokteran. Ia juga belajar cara menggunakan peralatan kedokteran, termasuk melakukan operasi bedah. Dalam acara konferensi pers dan Gala Premiere tersebut, Refal mengaku sulit move on dari perannya ini.

Pemeran "Tari Lengger Maut" lainnya seperti Alyssa Abidin dan Hetty Reksoprodjo juga tampil apik. Keduanya berperan masing-masing sebagai Welas dan Mbok Girah.

Film thriller ini berhasil membuat penonton tertarik pada adegan-adegan awal hingga pertengahan. Namun kemudian, agak terseret-seret di paruh keduanya. Puncaknya di bagian penutupnya, ada kesan agak terburu-buru untuk mengakhiri cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun