Sedangkan Cassandra Massardi memulai debutnya sebagai sutradara dalam film "100% Sari" (2003) yang bercerita tentang gadis Bali. Film berikutnya "Oh Baby (2008) dan Kawin Laris (2009). Selain sebagai sutradara, ia aktif menulis skenario film.
Tahun 2005 Ke Atas, Sutradara Perempuan Makin Eksis
Setelah tahun 2005 semakin banyak sutradara perempuan baru. Sementara sutradara tahun-tahun sebelumnya juga tetap aktif.
Ada nama Moully Surya, Lasja Fauziah, Kamila Andini, Sammaria Simanjuntak, Pritagita Arianegara, Naya Anindhita, Rachmania Arunita, Sabrina Rochelle, Ratna Sarumpaet, dan Ginatri S. Noer. Ada juga sejumlah aktris yang kemudian mencoba bangku sutradara seperti Lola Amaria, Ine Febrianti, Luna Maya, Happy Salma, dan Dian Sastro.
Di ranah film dokumenter, ada Ucu Agustin, Fanny Chotimah, dan Chairun Nissa. Belum lagi sutradara perempuan yang membesut film pendek. Jumlah sutradara perempuan ini akan semakin banyak dan berkontributif dalam kuantitas dan kualitas film Indonesia.
Nama Mouly Surya dan Kamila Andini dua di antara sutradara film di atas yang banyak dibicarakan. Filmnya melalang buana ke berbagai festival film internasional.
Mouly Surya menarik perhatian lewat film thriller-nya berjudul "Fiksi". Filmnya tentang kaum disabilitas menjadi karya yang banyak didiskusikan "What They Don't Talk about When They Talk About Love". Yang paling menggebrak adalah karyanya, "Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak" yang meraup sejumlah piala Citra.
Kamila Andini, sebagai putri Garin Nugroho, mewarisi bakat seni ayahnya. Ia menorehkan nama lewat "The Mirror Never Lies", disusul filmnya yang kental nuansa Bali, "Sekala Niskala". Filmnya berjudul "Yuni" banyak ditunggu-tunggu perilisannya.
Kemudian ada Pritagita Arianegara yang dulunya merupakan pencatat adegan dan asisten sutradara Hanung Bramantyo. Ia yang membesut film "Salawaku dan "Surga yang Tak Dirindukan 3".
Naya Anindhita mengukir nama sebagai sutradara melalui "Sundul Gan: The story of Kaskus" dan Eggnoid: Cinta dan Portal Waktu.
Sementara, Djenar Maesa Ayu yang dikenal sebagai penulis, juga sukses sebagai sutradara "Mereka Bilang, Saya Monyet!", "Saia", dan "Nay". Sedangkan Sabrina Rochelle mencuri perhatian lewat filn komedi absurdnya, "Terlalu Tampan".
Rachmania Arunita si penulis "Eiffel I'm in Love" merasai kursi sutradara di film "Lost in Love" dan "Cinta itu Buta". Yang terakhir ada nama Ginatri s. Noer, yang film debutnya "Dua Garis Biru" mendulang banyak pujian.