Cerita ini terasa dekat karena secara nyata memang sudah ada orang-orang pilihan yang pernah diberikan penampakan Bunda Maria. Namun ada juga kisah nabi palsu dan mereka yang memperdaya orang-orang seperti yang juga pernah terjadi di Indonesia.Â
Meski penonton sudah langsung bisa menebak sumber masalah dalam cerita ini, namun sutradara film ini, Evan Spiliotopoulos bisa membangun tensi ketegangan dengan baik lewat latar lokasi, skoring, dan akting para pemainnya.
Penonton disuguhi gambar-gambar sepi nan muram dari halaman gereja, sungai, dan motel. Musik yang melodius menyeruak di satu adegan menambah nuansa spiritual, dan skoring yang mencekam di adegan lainnya menambahkan unsur ketegangan.
Memang ada beberapa jumpscare di sini, tapi bisa dikenali kemunculannya. Penonton bisa langsung bersiap-siap tutup kuping dan mengalihkan perhatian biar tidak begitu kaget ketakutan.
Di samping atmosfer cerita yang terbangun cukup baik, film ini menarik diikuti berkat akting dari Jeffrey Dean Morgan. Ialah sebenarnya nyawa dari film ini. Perannya sebagai jurnalis yang mencoba bangkit dari masa lalunya tergambarkan dengan apik. Â Jeffrey sendiri dikenal lewat perannya sebagai Negan di serial "Walking Dead" dan sebagai John Winchester di serial "Supernatural".
Salah satu kutipan dalam film ini yang menarik diangkat dari Martin Luther yakni:
 "When God builds a church, the devil builds a chapel nextdoor".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H