I'm not the only one, ah-ah
I'm not the only one
Karena judul lagu dan liriknya yang kontroversial ini Nirvana sempat dilarang membawakan tembang ini ke atas panggung MTV Video Music Awards pada tahun 1992. Tapi Kurt dkk bandel dan nekat.Â
Ketika tampil di acara tersebut, mereka membawakannya. Pihak TV merasa kecolongan dan lalu memilih tak menyiarkannya. Mereka menggantikannya dengan tayangan iklan selama mereka tampil.
Tembang ini kemudian tak dipromosikan. Bahkan sempat judulnya diganti menjadi "Waif Me" agar tak menuai kontroversi lebih lanjut dan bisa dijual ke masyarakat luas.
Pihak Kurt merasa masyarakat salah paham tentang tembang ini. Dalam sebuah wawancara pada tahun 1993, pentolan band grunge ini berkata bahwa tembang ini bermakna sebelumnya, tembang anti-pemerkosaan.Â
Tembang ini menunjukkan dukungannya terhadap perempuan. Dukungan agar tak terjadi lagi kekerasan, pelecehan, dan perkosaan terhadap kaum perempuan.
Ini merupakan tembang dengan lirik dan judul yang sarkas. Jika "Polly" narasinya dari pihak pelaku, maka "Rape Me" mengambil sudut pandang dari pihak korban. Si korban antara putus asa dan marah melontarkan kata-kata dalam lirik tersebut. Ia yakin pelaku akan dihukum seberat-beratnya kelak.
Menurut Kurt, pemerkosaan adalah tindak kriminal yang sangat buruk dan kejam. Pada tahun 90-an ia merasa ada yang salah terhadap penanganan masalah perkosaan.
Banyak yang memberikan solusi dan antipasi agar tak terjadi tindak kriminal tersebut dengan cara memberikan pengarahan ini itu kepada wanita agar penampilan dan perilakunya tak mengundang. Juga, bagaimana cara melindungi mereka dari ancaman pemerkosaan tersebut.
Padahal, menurut Kurt seharusnya para prialah yang harus dididik dengan keras agar tak melakukan tindak kriminal tersebut dengan alasan apapun. Sebab, dampaknya akan sangat berat bagi korban.