Ia meraih dua nominasi sebagai sutradara terbaik di ajang Oscar untuk "The Social Network" dan "The Curious Case of Benjamin Button".
David Fincher juga dikenal sebagai sutradara yang suka bekerja dengan orang yang sama. Ia kerap berkolaborasi dengan duo musisi Trent Reznor dan Atticus Ross. Mereka telah empat kali bekerja sama. Duo ini sempat meraih Oscar untuk kategori best original score dari "The Social Network".
Sedangkan Gary Oldman sudah membintangi lebih dari 50 film. Perannya yang ikonik adalah Dracula di "Bram Stoker's Dracula" dan James Gordon di Trilogi Batman. Ia meraih nominasi Oscar di "Tinker Tailor Soldier Spy" dan mendapatkan Oscar lewat perannya sebagai Winston Churchill di "The Darkest Hour".
Sebuah kolaborasi yang mewah.
Dari film ini penonton disuguhi totalitas dari Gary Oldman sebagai Mank. Aktingnya terasa natural dan penampilannya ketika berinteraksi dengan lawan mainnya juga nampak lugas.
Demikian halnya dengan lawan mainnya, Amanda Seyfried, sebagai Marion. Ia nampak memikat sebagai sosok aktris yang sebenarnya memiliki jiwa yang rapuh. Usia dan pengalaman Amanda berpaut jauh dengan Gary, namun ia bisa mengimbanginya.
Charles Dance yang namanya menjulang berkat perannya sebagai Lord Tywin Lannister, di sini juga tampil mencuri perhatian meski porsinya tidak banyak di layar.
Dalam membesut "Mank" ini David Fincher tidak main-main. Ia bisa melakukan take hingga ratusan kali untuk menghasilkan gambar yang diharapkannya, termasuk ketika mengambil gambar Mank yang sedang di bawah kendali alkohol.
Ia seolah-olah tak ingin menyia-nyiakan hasil kerja keras ayahnya, Jack Fincher, yang menuliskan naskah film ini, namun tak kesampaian untuk membesutnya hingga ia meninggal. David ingin memberikan apresiasi dan penghormatan ke ayahnya dengan membesut film ini dengan rapi dan detail.
Ia memilih menggunakan format hitam putih dan berupaya agar situasi dalam film mirip dengan situasi tahun 30-an dan 40-an dengan mengajak sinematografer Erik Messerschmidt.Â
Penata busana Trish Summerville juga berupaya memberikan detail di kostum dengan melakukan riset busana tahun 30-an yang banyak digunakan sineas film dan masyarakat kala itu.