Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Mank", Satu Lagi Karya Masterpiece David Fincher

8 Februari 2021   21:31 Diperbarui: 11 Februari 2021   03:22 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amanda Seyfried di sini juga tampil memikat (sumber gambar: Netflix dalam Indiewire)

Ia meraih dua nominasi sebagai sutradara terbaik di ajang Oscar untuk "The Social Network" dan "The Curious Case of Benjamin Button".

David Fincher juga dikenal sebagai sutradara yang suka bekerja dengan orang yang sama. Ia kerap berkolaborasi dengan duo musisi Trent Reznor dan Atticus Ross. Mereka telah empat kali bekerja sama. Duo ini sempat meraih Oscar untuk kategori best original score dari "The Social Network".

Sedangkan Gary Oldman sudah membintangi lebih dari 50 film. Perannya yang ikonik adalah Dracula di "Bram Stoker's Dracula" dan James Gordon di Trilogi Batman. Ia meraih nominasi Oscar di "Tinker Tailor Soldier Spy" dan mendapatkan Oscar lewat perannya sebagai Winston Churchill di "The Darkest Hour".

Sebuah kolaborasi yang mewah.

Dari film ini penonton disuguhi totalitas dari Gary Oldman sebagai Mank. Aktingnya terasa natural dan penampilannya ketika berinteraksi dengan lawan mainnya juga nampak lugas.

Demikian halnya dengan lawan mainnya, Amanda Seyfried, sebagai Marion. Ia nampak memikat sebagai sosok aktris yang sebenarnya memiliki jiwa yang rapuh. Usia dan pengalaman Amanda berpaut jauh dengan Gary, namun ia bisa mengimbanginya.

Charles Dance yang namanya menjulang berkat perannya sebagai Lord Tywin Lannister, di sini juga tampil mencuri perhatian meski porsinya tidak banyak di layar.

Dalam membesut "Mank" ini David Fincher tidak main-main. Ia bisa melakukan take hingga ratusan kali untuk menghasilkan gambar yang diharapkannya, termasuk ketika mengambil gambar Mank yang sedang di bawah kendali alkohol.

Ia seolah-olah tak ingin menyia-nyiakan hasil kerja keras ayahnya, Jack Fincher, yang menuliskan naskah film ini, namun tak kesampaian untuk membesutnya hingga ia meninggal. David ingin memberikan apresiasi dan penghormatan ke ayahnya dengan membesut film ini dengan rapi dan detail.

Ia memilih menggunakan format hitam putih dan berupaya agar situasi dalam film mirip dengan situasi tahun 30-an dan 40-an dengan mengajak sinematografer Erik Messerschmidt. 

Penata busana Trish Summerville juga berupaya memberikan detail di kostum dengan melakukan riset busana tahun 30-an yang banyak digunakan sineas film dan masyarakat kala itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun