Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial Nasi Goreng #3 - Nasi Goreng Ikan Asin

23 Juli 2020   20:49 Diperbarui: 23 Juli 2020   20:40 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiap daerah pesisir rata-rata punya jenis ikan asin sendiri, menarik untuk diolah jadi nasi goreng (dokpri)


"Bikin apa tante?" Aku penasaran melihat tante Ana sedang sibuk membersihkan ikan jambal roti. Ikan jambal tersebut dicucinya dengan air mengalir dari kran. Lalu dipotong-potongnya sebesar dadu.

"Hari ini makan pakai nasi goreng ikan asin yuk," Tante menjawab dengan senyum sumringah. Tanpa disuruh aku lalu mengambil pisau dan siap membantunya memasak.

Tante mengambilkanku sembilan butir bawang merah dan tiga bawang putih. Aku cuci dan kupotong sebelum nantinya dihaluskan. Kutambahkan cabe merah keriting dan cabe merah besar. Kemudian bumbu itu dihaluskan bersama sedikit gula pasir.

"Ren, ambilkan nasi putih ya. Tante mau bikin telur orak-arik lalu menumis bumbunya".

Aku dengan sigap mengambil nasi putih sisa sarapan tadi. Memang masih banyak. Cukuplah untuk dua porsi nasi goreng, bahkan lebih.

Harumnya. Wangi tumisan bumbu telah berbaur dengan aroma ikan asin jambal roti. Harumnya mengisi dapur. Nasi telah masuk wajan dan kini diaduk rata.

Aku takjub dengan Tante Ana. Ia begitu lincah mengaduk nasi hingga bumbunya merata. Aku tergiur. Mendadak perutku kembali lapar, padahal tadi baru menyantap camilan keripik singkong.

Aku langsung mengambil baskom besar untuk nasi goreng. Tante menaburinya dengan daun bawang dan bawang goreng, makin nampak menarik.

Aku menyeret kursi. Nasi goreng itu masih panas. Uapnya masih mengepul. Kutiup agar uapnya menghilang.  Lalu sesendok nasi goreng itu telah meluncur. Aku mengunyahnya, menikmatinya.

Ikan asin jambal roti itu punya kontribusi kuat pada nasi gorengnya. Ia menyumbang aroma dan rasa asin yang khas. Teksturnya juga memberikan perbedaan pada nasi goreng pada umumnya. Ada krenyes-krenyesnya, lalu aromanya meledak di mulut.

"Tante ini enak banget..." pujiku.

Tante lalu bercerita jika ia telah melakukan uji coba ke sejumlah ikan asin. Ia pernah mencobai ikan asin klotok, peda, ikan asin bilis, ikan asin yang kecil-kecil tipis alias ikan asin kerupuk, ikan nila yang diasinkan, dan jenis ikan asin lainnya yang ia dapatkan ketika berkunjung ke pulau-pulau di Indonesia.

"Tante takjub karena setiap pulau seringkali punya jenis ikan asinnya masing-masing. Ada ikan asin dari ikan berwarna hijau. Itu unik," Ia bercerita dengan penuh antusias. Matanya seolah-olah bersinar. Ketika melihat ikan asin, ia tak tahan untuk membelinya dan mencoba rasanya.

Ikan asin nikmat untuk disantap dengan sambal bersama sayur asam atau dimasak menjadi nasi goreng, lanjut ia. Aku manggut-manggut. Lalu mengambil porsi kedua.

"Kalau cumi asin bagaimana, Tante?" Aku bertanya agar perhatian Tante teralihkan. Aku telah mengisi piring kedua kalinya. Aku jadi ingin membuat nasi goreng ikan asin di kosan. Tapi ikannya kuganti yang versi murah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun