Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Music of Silence", Tontonan Wajib Penggemar Musik Opera

20 Mei 2020   13:38 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:45 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah Tontonan Menarik bagi Penggemar Musik

Aku mengenal Andrea Bocelli sekitar tahun 2003. Kawanku memberikanku hadiah, sebuah album kaset 'Voice' yang berisikan lagu-lagu new age dan opera.

Sejak kecil aku memang terbiasa dengan musik klasik dan opera, sehingga begitu gembira ketika mendapatkan kado ini. Di antara deretan penyanyi tersebut, ada nama Andrea Bocelli.

Kawanku lainnya penggemar berat Andrea Bocelli. Ia mengoleksi sejumlah albumnya. Jika dulunya aku hanya mengenal tembang-tembang yang dinyanyikan Andrea seperti "Nessun Dorma", "O Sole Mio", "La Donna e Mobile", dan "Canto della Terra" maka kemudian aku terkagum-kagum mendengar "The Prayer", lagu doa yang indah, kolaborasinya dengan Celine Dion. Nomor ini kemudian banyak di-cover, salah satunya oleh Josh Groban berduet dengan Charlote Church. 

Tembang lainnya yang sampai sekarang masih sering kudengar adalah "Time to Say Goodbye", kolaborasinya dengan Sarah Brightman. Nomor ini sangat terkenal dan sering dibawakan dalam pertunjukan musik klasik, termasuk oleh Twilite Orchestra di bawah komando Addie M.S.

Oleh karena aku menyukai lagu-lagu Andrea Bocelli, alhasil aku antusias menyaksikan film ini. Sengaja aku memilih waktu yang pas ketika suasana sedang sepi, seperti judul film ini, The Music of Silence. Omong-omong Andrea Bocelli memang punya satu lagu yang berjudul persis seperti judul film ini.

Poster film imdb.com
Poster film imdb.com
Dari segi cerita aku menyukai film ini. Ia menggambarkan sosok Andrea alias Amos apa adanya. Ia tidak digambarkan sempurna. Ia tetap seperti anak kecil lainnya, yang kadang-kadang membangkang dan ingin berbuat semaunya.

Alur ceritanya pada bagian awal agak lambat. Sepertinya sang sutradara, Michael Radford, ingin menunjukkan fase-fase kritis dalam kehidupan Amos yang akan mempengaruhi jalan hidupnya kelak. Aku suka suara jernih Amos kecil, memang suaranya sangat berbeda dengan Amos dewasa, tapi sama-sama menarik.

Dari segi detail dan sinematografi, ia menggambarkan pedesaan Tuscany, tempat Amos dibesarkan, bagaimana rumah-rumah pedesaan Italia pada akhir tahun 1950-an, kemudian bergeser pada akhir tahun 1970-an dan tahun 1980-an. Gaya rambut dan busana masa itu bisa dilihat perubahan dan gapnya antara ibu Amos, Edi, dan kekasih Amos, Elena.

Untuk urusan akting, di sini yang menonjol adalah Antonio Banderas dan Jordi Molla, masing-masing sebagai sang maestro dan ayah Amos. Toby Sebastian berakting tidak buruk, biasa saja. Tapi dari segi vokal memang ia mumpuni dan cocok memerankan Andrea Bocelli muda.

Toby sendiri wajahnya tak asing, rupanya ia yang berperan sebagai Pangeran Trystane Martell dalam serial The Game of Thrones. Ia juga musisi selain sebagai aktor. Sedangkan Antonio Banderas juga sebenarnya tak asing dengan genre musikal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun