Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Music of Silence", Tontonan Wajib Penggemar Musik Opera

20 Mei 2020   13:38 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:45 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amos Bardi berlatih keras di bawah bimbingan The Maestro (sumber: IMDb.com)

"Musik memang indah 

Membuat hidup bahagia" 

(Dialog dalam "The Music of Silence")

Siapa yang tak kenal dengan Andrea Bocelli?! Ia penyanyi asal Italia yang namanya masuk dalam jajaran penyanyi tenor papan atas dunia, sejajar dengan Luciano Pavarotti. Lagu-lagunya seperti "The Prayer" yang dibawakannya bersama Celine Dion masih enak dan sering diperdengarkan.

Dengan keterbatasannya dalam melihat, ia harus berjuang ekstra keras untuk meraih puncak ketenaran. Kisah perjuangan Andrea Bocelli terangkum dalam sebuah biopik berjudul The Music of Silence.

Film dibuka dengan Andrea Bocelli yang sedang bersiap-siap tampil malam itu di sebuah pertunjukan. Ia menghabiskan waktu menunggunya dengan menulis surat ke Veronica. Dalam suratnya, ia bercerita tentang masa kecil dirinya, dengan nama yang dipilihnya, Amos Bardi.

Ketika masih berusia lima bulan, Amos Bardi didiagnosa mengalami congenital glaucoma yang menyebabkan salah satu matanya buta dan mata lainnya memiliki pandangan terbatas. Ia harus melakukan sejumlah operasi yang kemudian tak banyak memberikan hasil. Hingga kemudian kedua orang tuanya, Edi (Luisa Ranieri) dan Sandro (Jordi Molla) membawanya ke sekolah tunanetra.

Sejak kecil Amos tertarik dengan musik opera. Ia menurut jika mendengarkan koleksi musik opera milik pamannya, Giovanni (Ennio Fantastichini). Pamannya rajin memberitahukannya sejumlah karya terkenal. Di sekolahnya, bakat bernyanyi Amos kemudian ditemukan gurunya. Ia pun didapuk bernyanyi solo. 

Pamannya kemudian mengajaknya ke kontes bakat. Lewat "Reginella" dan "o Sole Mio", ia memenangkan kontes tersebut. Tapi kemudian puberitas membuat suaranya berubah. Amos merasa frustasi dan tak ingin lagi bernyanyi.

Namun musik dan bernyanyi adalah nafas Amos. Amos dewasa (Toby Sebastian) bekerja sebagai pianis dan bernyanyi di sebuah bar di sela-sela kuliahnya di bidang hukum. Hingga kemudian ia dipertemukan dengan seorang maestro bertangan dingin, Maestro Suarez Infiesta (Antonio Banderas). Dalam pengajarannya yang ketat, ia belajar kedisplinan yang baru dikenalnya dalam bernyanyi, The Music of Silence.

Sebuah Tontonan Menarik bagi Penggemar Musik

Aku mengenal Andrea Bocelli sekitar tahun 2003. Kawanku memberikanku hadiah, sebuah album kaset 'Voice' yang berisikan lagu-lagu new age dan opera.

Sejak kecil aku memang terbiasa dengan musik klasik dan opera, sehingga begitu gembira ketika mendapatkan kado ini. Di antara deretan penyanyi tersebut, ada nama Andrea Bocelli.

Kawanku lainnya penggemar berat Andrea Bocelli. Ia mengoleksi sejumlah albumnya. Jika dulunya aku hanya mengenal tembang-tembang yang dinyanyikan Andrea seperti "Nessun Dorma", "O Sole Mio", "La Donna e Mobile", dan "Canto della Terra" maka kemudian aku terkagum-kagum mendengar "The Prayer", lagu doa yang indah, kolaborasinya dengan Celine Dion. Nomor ini kemudian banyak di-cover, salah satunya oleh Josh Groban berduet dengan Charlote Church. 

Tembang lainnya yang sampai sekarang masih sering kudengar adalah "Time to Say Goodbye", kolaborasinya dengan Sarah Brightman. Nomor ini sangat terkenal dan sering dibawakan dalam pertunjukan musik klasik, termasuk oleh Twilite Orchestra di bawah komando Addie M.S.

Oleh karena aku menyukai lagu-lagu Andrea Bocelli, alhasil aku antusias menyaksikan film ini. Sengaja aku memilih waktu yang pas ketika suasana sedang sepi, seperti judul film ini, The Music of Silence. Omong-omong Andrea Bocelli memang punya satu lagu yang berjudul persis seperti judul film ini.

Poster film imdb.com
Poster film imdb.com
Dari segi cerita aku menyukai film ini. Ia menggambarkan sosok Andrea alias Amos apa adanya. Ia tidak digambarkan sempurna. Ia tetap seperti anak kecil lainnya, yang kadang-kadang membangkang dan ingin berbuat semaunya.

Alur ceritanya pada bagian awal agak lambat. Sepertinya sang sutradara, Michael Radford, ingin menunjukkan fase-fase kritis dalam kehidupan Amos yang akan mempengaruhi jalan hidupnya kelak. Aku suka suara jernih Amos kecil, memang suaranya sangat berbeda dengan Amos dewasa, tapi sama-sama menarik.

Dari segi detail dan sinematografi, ia menggambarkan pedesaan Tuscany, tempat Amos dibesarkan, bagaimana rumah-rumah pedesaan Italia pada akhir tahun 1950-an, kemudian bergeser pada akhir tahun 1970-an dan tahun 1980-an. Gaya rambut dan busana masa itu bisa dilihat perubahan dan gapnya antara ibu Amos, Edi, dan kekasih Amos, Elena.

Untuk urusan akting, di sini yang menonjol adalah Antonio Banderas dan Jordi Molla, masing-masing sebagai sang maestro dan ayah Amos. Toby Sebastian berakting tidak buruk, biasa saja. Tapi dari segi vokal memang ia mumpuni dan cocok memerankan Andrea Bocelli muda.

Toby sendiri wajahnya tak asing, rupanya ia yang berperan sebagai Pangeran Trystane Martell dalam serial The Game of Thrones. Ia juga musisi selain sebagai aktor. Sedangkan Antonio Banderas juga sebenarnya tak asing dengan genre musikal.

Antonio pernah hendak berperan dalam "Phantom of The Opera", tapi kemudian digantikan oleh Gerard Butler. Namun, meski demikian ia tampil mengejutkan dengan membawakan lagu "Phantom of The Opera" bersama Sarah Brightman secara live. Penampilannya cukup menyakinkan dan suaranya cukup merdu.

Karena merupakan film musikal, maka banyak lagu-lagu opera dalam film ini. Kalian bisa mendengarkan di antaranya tembang "O Sole Mio", "Nessun Dorma' dan "Time to Say Goodbye". Sambil menonton, Kalian bisa ikut bernyanyi. Oh ya ada penampilan Andrea Bocelli di sini sebagai dirinya sendiri.

Tayang di Mola TV
Jadi apa yang dimaksud dengan The Music of Silence? Kalian bisa memahami dan mengetahuinya langsung maksud dari sang maestro dengan menyaksikan keseluruhan film ini di Mola TV. Film ini tampil perdana di platform digital ini.

Kalian bisa menyaksikannya di Mola TV Movies dengan mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota Mola TV. Setelah subscribe, maka Kalian bisa langsung menyaksikannya via aplikasi mobile di smartphone atau menontonnya di laptop. Karena aku suka menonton di layar lebar maka aku lebih memilih nonton di laptop.

Tapi kalau sedang mobile, enaknya nonton via apps. Oh iya Mola TV ini punya banyak pilihan film, baik film keluarga, maupun film anak-anak. Juga ada tayangan olah raga dan tayangan langsung. Mola TV juga memiliki program donasi melawan Corona, jadi sambil menyaksikan hiburan, Kalian bisa ikut berdonasi membantu mengatasi pandemi Covid-19 ini.

Kisah Amos Bardi alias Andrea Bocelli bisa ditonton perdana di Mola TV (sumber: today.line.me/Mola TV)
Kisah Amos Bardi alias Andrea Bocelli bisa ditonton perdana di Mola TV (sumber: today.line.me/Mola TV)

Detail Film:
Judul: The Music of Silence
Sutradara: Michael Radford
Pemeran: Toby Sebastian, Antonio Banderas, Jordi Molla, Alessandro Sperduti, Andrea Bocelli, Luisa Ranieri, Ennio Fantastichini
Genre: Drama musikal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun