Yang masih bingung adalah kado baju koko untuk ayah. Biasanya kami membelinya di department store. Kami membeli yang bahannya halus dan sesuai dengan keinginan ayah. Selama ini pilihan kami untungnya cocok.
Nah karena sekarang department store-nya tutup kami pun bergerilya di ranah daring. Hingga saat ini kami belum menemukan baju koko yang benar-benar sesuai. Kami was-was jahitannya kasar dan bajunya jatuhnya kurang pas di badan. Hingga saat ini kami memang lebih suka membeli baju atau pakaian secara langsung di toko. Alhasil untuk urusan belanja baju di toko online ini sampai sekarang belum beres.
Untungnya Ibu paham masalah itu. Ia tak memesan baju baru. Kami pun sepakat mengubah kado lebaran berupa makanan dan baju baru buat ibu berupa angpau. Beliau merasa senang karena angpaunya bisa dibelikan untuk hal-hal yang lebih penting bagi ibu.
Bagaimana dengan kado lebaran buat para keponakan? Wah kalau mereka sih lebih suka wujudnya angpau daripada bingkisan. Dulu aku dan kakak pernah patungan memberi mereka bingkisan alat tulis untuk tiap-tiap anak. Tapi mereka kurang menyukainya. Mereka lebih suka angpau karena bisa bebas membelanjakannya. Ya sudah kukirim angpau ya buat para keponakan tersayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H