Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berdonasi Bersama-sama Dampaknya Lebih Besar

8 Mei 2020   05:32 Diperbarui: 8 Mei 2020   05:25 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donasi melakukan connecting happiness (ilustrasi: Pexels/Matheus Viana)


Pada masa pandemi Covid-19 korbannya bukan hanya yang menderita penyakit tersebut, namun juga mereka yang bernasib malang sehingga tidak dapat melakukan aktivitas mendapatkan penghasilan. Sebagian lainnya kesempatannya memperoleh pendapatan berhenti karena tempat bekerjanya tutup atau ia mengalami pemutusan hubungan kerja.

Menjadi tugas sesama manusia untuk saling membantu agar mereka yang sedang berkesusahan dapat tertolong. Setidaknya mereka mendapatkan bantuan makanan sehingga dapat mencukupi kebutuhan nutrisinya dan keluarganya.

Memang pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak oleh musibah ini. Namun sayangnya di lapangan jika menilik dari informasi di berita-berita, data penerima bantuan tersebut beberapa di antaranya kurang valid. Masih ada penerima bantuan yang belum terjangkau.

Ada beberapa golongan yang memerlukan bantuan masyarakat. Yang pertama adalah rumah sakit dan mereka yang bekerja di garis depan penanganan kesehatan agar fasilitas kesehatan cukup dan layak, misalnya bantuan alat pelindung diri dan bantuan penginapan bagi petugas kesehatan.

Donasi berikutnya adalah bagi mereka yang tak berpenghasilan selama pandemi ini dengan adanya kebijakan social distance, stay at home dan kemudian pembatasan sosial berskala besar PSBB). Mereka tetap memerlukan dana untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Bantuan tersebut terutama berupa sembako. Bantuan lainnya berupa biaya lainnya untuk pembelian pulsa bagi yang anaknya belajar dari rumah, bantuan membayar sewa kos-kosan agar mereka bisa tetap hidup layak, dan sebagainya. Di berita tak jarang ada keluhan mereka yang sudah tak mampu membiayai tempat tinggal mereka. Sungguh memprihatinkan.

Pada bulan Maret silam aku dan pasangan berupaya membantu penjual keliling yang biasanya berjualan di lingkungan kompleks kami. Tapi kami terlambat, besoknya tiba-tiba ada kebijakan kompleks perumahan kami ditutup dan semua pedagang dilarang untuk masuk. Ketentuan ini mengejutkan karena Pemda DKI pada waktu itu belum menerapkan PSBB.

Ya akhirnya kami menolong yang terdekat yaitu para satpam dan petugas kebersihan. Mereka juga membantu dan tugasnya lebih berat selama karantina lokal tersebut. Semua paket harus diterima oleh satpam dan mereka harus memeriksa tamu yang berkunjung.

Oleh karena donasi perorangan maka sifat bantuannya tidak seberapa. Jumlahnya tidak banyak. Kami berpikir-pikir untuk ikut serta dengan kegiatan donasi lainnya. Semakin banyak yang ikut serta maka akumulasi bantuannya akan lebih besar sehingga dampaknya, dari segi jangkauan dan jumlah orang. yang dibantu akan semakin besar.

Semakin Banyak Penyumbang Semakin Berdampak
Sejak mulai masuknya wabah Covid-19 di Indonesia, warganet langsung bertindak. Donasi dan penggalangan dana secara online pun langsung bergerak.

Ada dua gelombang utama donasi tersebut. Gelombang pertama berfokus ke penggalangan dana untuk penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan. Waktu itu sebagian besar dana digunakan untuk penyediaan masker dan antiseptik, hand sanitizer, kemudian APD lainnya.

Awal-awal donasi digunakan untuk masker, hand sanitizer dll (dokpri)
Awal-awal donasi digunakan untuk masker, hand sanitizer dll (dokpri)
Ketika kemudian pandemi ini berdampak ke sumber penghasilan sebagian masyarakat maka donasi pun kembali dibuka dan ditujukan ke mereka. Ada banyak yang membuka donasi ini di antaranya Walhi, Gusdurian, Kitabisa, dan berbagai komunitas blogger. 

Besaran dananya sukarela. Menyumbang sepuluh ribu rupiah pun diterima karena jika peserta donasi banyak maka hasilnya juga lumayan besar.

Dan jika melihat dari besaran dana yang berhasil dikumpul maka memang nilainya tak sedikit. Ada yang berhasil mengumpulkan jutaan hingga milyaran sehingga donasi tersebut bisa menjangkau mereka-mereka yang memerlukan.

Connecting Happiness
Aku sendiri menyumbang semampuku melalui donasi online tersebut. Di lingkungan RW juga kemudian dikumpulkan donasi untuk pemberian THR bagi para satpam dan petugas kebersihan. 

THR ini ada setiap tahunnya dan dilakukan secara gotong royong oleh warga sebagai bagian dari connecting happiness. Sebagian warga termasuk kami juga memberikan tambahan agar mereka juga dapat merayakan lebaran dengan gembira. THR ini dirupakan makanan, minuman, dan juga uang tunai.

Adanya zakat baik zakat fitrah dan zakat mal yang dikumpulkan selama bulan Ramadan di masjid dekat rumah juga nantinya akan dibagikan ke delapan golongan yang memerlukan dan berhak. Salah satunya adalah fakir miskin yang berada di sekitar kami.

Sebenarnya selain dana berupa sembako dan uang tunai, ada lagi bantuan yang mereka perlukan. Mereka perlu diberikan dukungan moril agar mereka nantinya bisa kembali semangat dan bangkit setelah masa pandemi ini berakhir. Mereka juga perlu tambahan ilmu tentang pengaturan keuangan sehingga mereka masih ada tabungan jika misalkan terjadi lagi krisis ekonomi mendatang.

Yang tak kalah penting pada masa ini adalah sama-sama bergandengan tangan, saling membantu dan menguatkan karena mereka yang terdampak musibah ini adalah saudara kita sebangsa dan setanah air. Musibah ini di satu sisi juga merupakan momen untuk makin merekatkan persatuan dan kesatuan juga solidaritas sesama anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun