Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Beta Mau Jumpa", Kisah Rekonsiliasi Pasca Konflik Ambon dan Pesan Toleransi

22 Februari 2020   19:06 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:58 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu ia bersama kaum perempuan Kayu Tiga memberanikan diri untuk berkunjung menemui tetangganya dulu di Batu Merah. Mereka rindu meski diliputi rasa takut. 

Tapi ketakutan mereka tak terbukti, para mantan tetangga mereka masih bersikap sama seperti dulu. Mereka berpelukan, menangis, dan saling menanyakan kabar. 

Ketika kemudian dilakukan kunjungan balasan, para muslimat Batu Merah, Nafsiah, Maimunah dkk juga deg degan sepanjang perjalanan. Mereka terus berdoa sejak berangkat karena masih diliputi rasa was-was meski tak terbukti.

Rekonsiliasi banyak dilakukan di akar rumput oleh para kaum wanita dan para kaum muda. Para kaum muda mengadakan acara musik bersama yang melibatkan penabuh hadrah dan peniup terompet. 

Mereka juga mendongeng berkeliling agar anak-anak di lingkungan konflik terparah tidak mewarisi kondisi akibat segregasi.

Sebuah Film yang Memiliki Pesan Kuat
Setelah film diputar, banyak penonton yang antusias mengajukan pertanyaan. Acara nobar diadakan di Wisma Rahmat Petojo Utara. 

Pertanyaan mereka di antaranya di mana peran laki-laki dewasa setelah konflik, kenapa para perempuan dan kaum muda yang lebih banyak bergerak aktif melakukan rekonsiliasi? 

Mengapa setelah perjanjian Malino, masih banyak masyarakat yang trauma dan masih was-was? Bagaimana kondisi Maluku sekarang dan apakah RMS masih eksis? Dan sebagainya.

Aziz Anwar Fachruddin sebagai narasumber dengan dimoderatori Linda Erlina dari KOMiK menjawab hal-hal sepanjang ia ketahui.

Linda Erlina dari KOMiK dan Aziz Fachrudin dari tim produksi | Dokumentasi pribadi
Linda Erlina dari KOMiK dan Aziz Fachrudin dari tim produksi | Dokumentasi pribadi

Pesan utama dalam film dokumenter ini adalah waspadalah terhadap provokasi termasuk provokasi dengan isu agama. Provokator ahli memainkan emosi dan narasi sehingga yang dulunya kondisinya damai menjadi bertingkai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun