Penyanyi cantik Isyana Sarasvati beberapa waktu lalu menarik perhatian publik lewat kabar pertunangannya. Tapi sebenarnya selain kabar gembira tersebut ada hal lainnya yang menarik dari penyanyi asal Bandung ini. Ia akhir November lalu merilis album ketiganya, "Lexicon". Yang menarik dari album ini, Isyana akhinya berani membuka warna aslinya. Album ini berbeda dengan dua album sebelumnya. Album "Lexicon" bernuansa opera sinematik. Indah dan unik.
Bisa dibilang album anyar Isyana ini menampung sisi idealisnya. Gadis kelahiran 2 Mei 1993 ini memang memiliki latar belakang musik klasik dari pendidikannya di Nanyang Academy of Fine Arts, Singapura dan Royal College of Music, Inggris. Ia tak hanya pandai memainkan tuts piano, melainkan juga andal dalam menulis lirik lagu, membuat komposisi, dan juga bernyanyi sopran seperti dalam pertunjukan opera.
Album "Lexicon" terdiri dari delapan tembang. Album ini memiliki unsur neo klasik dan rock progresif. Ini adalah album yang Isyana banget. Sisi idealismenya dan minatnya dalam musik neo klasik terlihat. Ia nampak lega dan puas bereksplorasi dalam album ini.
Sikap Duniawi
Lagu pembuka, "Sikap Duniawi" memiliki nuansa opera dengan musik orkestra sedikit sentuhan rock. Sekilas seperti lagu dalam "Petualangan Sherina". Lagu ini kaya pesan. Lagu ini bercerita agar kita tidak suka melontarkan kata-kata jahat yang melemahkan karakter seseorang. Jika sekeliling kita suka menghina maka tutuplah telinga dan tetaplah melangkah.
Hidup hanya sekali saja
Mungkin lagi tapi wujud berbeda
Maka jangan hiraukan kesempatan
Tutup telinga dari kata menyakitkan
Untuk Hati yang Terluka
Lagu berikutnya, "Untuk Hati yang Terluka" merupakan nomor yang paling populer dalam album ini. Lagu merupakan soundtrack dari film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini". Lagu ini menenangkan dan bercerita tentang sosok yang mengalami depresi dan mencoba untuk bangkit.
Lagunya terasa muram sekaligus indah. Ketika mendengarkan tembang ini aku merasa tenang. Pesan dari lagu ini, rangkullah mereka yang sedang mengalami depresi, tapi jangan dimarahi atau dikasihani. Temani ia dan yakinkan bahwa jika harapan tak tercapai maka itu bukan akhir dunia.
Untuk hati yang terluka
Tenanglah, kau tak sendiri
Untuk jiwa yang teriris, tenang
Ku 'kan temani
Hidup itu sandiwara
Yangnyataternyata delusi
Terlarut posesiberujung
Kau gila sendiri
Jika kau tak dapatkan
Yangkau impikan bukan berarti
Kau telah usai
Jika kau tak dapatkan
Yang kau impikan bukan berarti
Kau t'lah usai
Pendekar Cahaya
Ini merupakan lagu cinta, lagu cinta Isyana ke calon suaminya, Raihan. Lagunya lembut dan sentimentil. Liriknya mudah dicerna. Tentang pertemuan mereka di awal, hingga kemudian menghadapi banyak kisah hingga nantinya akad nikah tibah. Musiknya minimalis, menonjolkan kualitas vokal Isyana yang berkelas.