Setelah itu baru si desainer menentukan warna, tekstur dan jenis bahan kain. Biasanya Retno menghindari polyester karena bahannya mengkilap, sehingga hasilnya kurang bagus di layar. Baru kemudian ia meminta persetujuan dari sutradara cs dan menyusun daftar karakter dan jumlah pakaian serta menyusun anggaranya. Ia pun kemudian mengajukan proposal anggaran.Â
Di Indonesia anggaran kostum biasanya tidak besar, berbeda dengan Hollywood yang memiliki patokan sekitar 1 persen dari total bujet produksi.
Nah setelah anggaran disetujui maka waktunya mengukur para pemain dan membuat kostumnya. Kostum bisa dijahit sendiri atau dibeli. Biasanya setiap jenis baju pemain ada baju duplikatnya sebagai cadangan.
Proses berikutnya yaitu pemain mencoba kostum sebelum memulai syuting. Jika filmnya jenis periodik maka baju perlu diperlakukan khusus sehingga nampak kusam.
Proses berikutnya yaitu pencatatan dan penamaan baju. Baju A digunakan karakter Maya untuk adegan di asrama, misalnya. Selanjutnya baju pun siap digunakan pemain untuk syuting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H