Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana Merancang Kostum dalam Film Menurut Sang Pakar?

8 Desember 2019   22:40 Diperbarui: 9 Desember 2019   01:05 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya pemuda pemudi tahun 70 an di Indonesia punya ciri khas tertentu (dokpri)

Setelah itu baru si desainer menentukan warna, tekstur dan jenis bahan kain. Biasanya Retno menghindari polyester karena bahannya mengkilap, sehingga hasilnya kurang bagus di layar. Baru kemudian ia meminta persetujuan dari sutradara cs dan menyusun daftar karakter dan jumlah pakaian serta menyusun anggaranya. Ia pun kemudian mengajukan proposal anggaran. 

Di Indonesia anggaran kostum biasanya tidak besar, berbeda dengan Hollywood yang memiliki patokan sekitar 1 persen dari total bujet produksi.

Nah setelah anggaran disetujui maka waktunya mengukur para pemain dan membuat kostumnya. Kostum bisa dijahit sendiri atau dibeli. Biasanya setiap jenis baju pemain ada baju duplikatnya sebagai cadangan.

Proses berikutnya yaitu pemain mencoba kostum sebelum memulai syuting. Jika filmnya jenis periodik maka baju perlu diperlakukan khusus sehingga nampak kusam.

Proses berikutnya yaitu pencatatan dan penamaan baju. Baju A digunakan karakter Maya untuk adegan di asrama, misalnya. Selanjutnya baju pun siap digunakan pemain untuk syuting.

Proses perumusan kostum Bumi Manusia melalui riset panjang (sumber: beritagar)
Proses perumusan kostum Bumi Manusia melalui riset panjang (sumber: beritagar)
Wah langkah-langkahnya lumayan panjang ya. Untuk divisi kostum ini bukan hanya soal baju, tapi juga aksesori dan atribut lainya seperti sepatu, perhiasan, jam tangan, kaca mata, topi, dan sebagainya. Sama dengan pakaian, aksesori ini juga perlu perhatian khusus karena model dan gayanya bisa jadi berbeda. Jangan sampai gara-gara salah kostum dan aksesori sebuah film jadi tertawaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun