Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bagaimana Merancang Kostum dalam Film Menurut Sang Pakar?

8 Desember 2019   22:40 Diperbarui: 9 Desember 2019   01:05 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya pemuda pemudi tahun 70 an di Indonesia punya ciri khas tertentu (dokpri)

Kostum atau wardrobe merupakan unsur penting dalam sebuah film. Ia membantu mewujudkan karakter dalam cerita menjadi tokoh yang nyata. 

Kostum juga menjadi penanda waktu dalam sebuah film. Lantas bagaimana caranya merancang sebuah kostum untuk film menurut sang pakar?

Aku beruntung pada Sabtu, 7 Desember 2019, menjadi salah satu dari 13 peserta Kelas Sesi Wardrobe yang diadakan Kineforum di Connectinc, Cipete Selatan.

Acara ini dipandu oleh sang pakarnya langsung, yaitu peraih empat Piala Citra untuk kategori Penata Busana Terbaik, Retno Ratih Damayanti. 

Retno Ratih Damayanti memberikan penjelasan tentang pekerjaannya sebagai wardrobe designer (sumber: instagram kineforum)
Retno Ratih Damayanti memberikan penjelasan tentang pekerjaannya sebagai wardrobe designer (sumber: instagram kineforum)
Selama delapan jam, para peserta diajak berkenalan dengan kostum, berdiskusi, dan praktik mendesain kostum berdasarkan sebuah sinopsis film.

Kenapa kostum itu menarik untuk dibahas? Karena kostum merupakan salah satu elemen yang berkontribusi dalam menampilkan sebuah cerita dalam wujud visual. Ia melekat dalam sebuah tokoh. 

Dengan melihat kostum yang dikenakannya maka penonton bisa menebak karakternya, usianya, asal usulnya, status sosial, pilihan ideologinya, nuansa atau mood yang dihadirkan, serta latar waktu dalam film tersebut. Masih banyak lagi hal-hal yang bisa ditunjukkan dalam sebuah kostum.

Kalian pasti ingat dengan kostum andalan Sherlock Holmes. Ia biasa mengenakan long coat bisa polos atau bermotif kotak-kotak kecil. Sebagai pelengkapnya adalah sepatu kulit, pipa cerutu dan topi jenis deerstalker. Gaya berbusananya itu khas, sehingga ketika si tokoh sedang dalam kerumunan para penonton tetap bisa mengenalinya.

Gaya busana Sherlock Holmes (sumber pxHere.com)
Gaya busana Sherlock Holmes (sumber pxHere.com)
Begitu juga dengan kostum dalam film Indonesia. Dalam "Bumi Manusia", Annelies Mellema tampil cantik dengan gaun-gaun putih panjang berenda seperti yang biasa dikenakan wanita berdarah Belanda pada 19-20 di Indonesia. Bahannya nampak lebih ringan dibandingkan yang biasa dikenakan wanita Belanda di negaranya, mungkin disesuaikan dengan iklim tropis.

Dari sebuah kostum film, ada banyak hal yang menarik untuk didiskusikan. Adanya divisi kostum dalam sebuah film memberikan peluang bagi mereka yang tertarik dalam bidang ini.

Biasanya penata kostum dalam pembuatan film di Indonesia terdiri atas sebuah tim. Satu tim terdiri dari desainer, asisten desainer, wardrobe on set yang bertugas mendokumentasikan, storage men yang menyimpan kostum, dan dresser yang membantu pemain mengenakan kostum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun