Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Akhirnya Slipknot Bakal Manggung di Jakarta

7 November 2019   21:54 Diperbarui: 7 November 2019   22:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catat tanggalnya Slipknot bakal pentas di Jakarta (sumber: Hammersonic.com)

Sejak mengenal tembang "Wait and Bleed" 20 tahun silam, aku langsung jatuh cinta dengan Slipknot. Lagunya memang terkesan brutal tapi tidak membosankan. Hingga kini Slipknot masih menjadi band metal kesayangan. Oleh karenanya kabar Slipknot bakal tiba di Jakarta sungguh menggembirakan meskipun baru tahun depan.

Slipknot beken pada era nu metal mulai mewarnai blantika musik dunia. Genre ini dipopulerkan oleh Korn. Meski di album pertama memang ada beberapa tembang mereka yang seolah-olah memiliki perkawinan rap dan metal, seperti "Spit it Out", namun Corey Taylor, vokalis Slipknot, menampiknya.

Ia tak senang bandnya dikelompokkan sebagai aliran nu metal. Menurutnya musiknya itu terus mengalami perubahan seperti warna. Album pertama merah, album kelima abu-abu dan sebagainya.

Memang selama mendengarkan keenam album Slipknot, perbedaan tiap-tiap album itu terasa. Pada album awal, "Slipknot" terasa sekali musiknya yang brutal dan terkesan eksperimental. 

Lagu-lagu pada album pertama mereka yang brutal bisa didengar lewat tembang "Wait and Bleed", "Scissors", "Eyeless", "Spit it Out", "Surfacing", dan (sic). Aku sendiri paling suka album ini dan sering memutarnya.

Pada album kedua, "Iowa", musiknya terasa kelam dan suram. Corey, Shawn, Sid, dan lain-lain terasa seperti melakukan kontemplasi diri. Lagu-lagu mereka yang begitu kelam bisa didengar lewat "Iowa" dan "Gently".


Album ketiga "Vol 3: The Subliminal Verse" mewarnai perubahan pada Slipknot. Mereka melakukan pada perubahan topeng. Musik mereka jadi makin matang juga bervariasi.

Tak semuanya lagu dalam album ini terkesan gedebak gedebuk. Video klipnya juga dibuat lebih terkonsep. "Duality", misalnya. Video klipnya yang melibatkan sejumlah besar Maggots - sebutan fans berat Slipknot, tampil epik. Demikian juga dengan "Vermilion" yang menjadi tembang soundtrack "Resident Evil". Video klip dan lagunya lebih manis dan dinamis, tidak terlalu ngerock.

Album keempat yang dirilis tahun 2008, "All Hope is Gone" aku kurang menyukainya. Vokal Corey agak berubah. Lagunya beberapa di antaranya lebih lembut seperti musik pop. Beberapa dibiarkan cadas dan lebih metal dengan gaya bermusik yang berbeda dengan biasanya. Mereka nampaknya lebih eksploratif. Dalam album ini "Psychosocial", "Dead Memories", dan "Snuff"

Mereka melakukan rehat lama sebelum merilis album kelima, "Grey Chapter". Sebagian personel disibukkan dengan proyek solonya, seperti Corey dengan bandnya, Stone Sour. 

Shawn dengan proyek filmnya. Selain itu ada berbagai peristiwa sebelum album kelima dirilis. Paul Gray, basis, meninggal pada 2010. 

Joey Jordison, pemain drum, cabut dari band yang didirikannya pada 2013. Paul dan Joey digantikan oleh Alessandro Venturella dan Jay Weinberg.

"Grey Chapter" yang dirilis tahun 2014 memberikan warna baru. Ia kelam sekaligus juga melodius. "Negative One" dan "Killpop" lumayan kusukai.

Topeng Slipknot kini (sumber: metalheadzone.com)
Topeng Slipknot kini (sumber: metalheadzone.com)

Nah, setelah rehat lima tahun mereka pun kemudian merilis album baru "We Are Not Your Kind" setelah pada tahun sebelumnya memberikan "hadiah" berupa single "All Out Life". Namun sayangnya beberapa waktu lalu Chris Fehn dikabarkan mengundurkan diri.

Pada album keenam ini nuansa eksploratif terasa. Lebih cadas sekaligus lebih matang. Lagu yang beken di antaranya "Unsainted" dan "Solway Firth". Lagu yang terakhir menjadi soundtrack serial "The Boys". Ada lagi yang bagus dalam album ini yaitu "Nero Forte" dan "Spiders".

Nah untuk mempromosikan album ini maka mereka pun mulai disibukkan dengan rangkaian tur dunia. Mulai Agustus hingga akhir Desember mereka melakukan konser ke Australia, Amrik, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan kemudian ke Italia dan kembali ke Amerika. 

Setelah rehat dua minggu pada pertengahan Januari mereka melangsungkan konser keliling Inggris Raya, baru keliling negara-negara di Eropa hingga akhir Februari. Baru pada awal Maret mereka berpindah ke Asia, diawali dari Jepang di ajang "Knotfest" baru kemudian ke Singapura dan ke Jakarta pada 27 Maret 2020.

Aksi Panggung Slipknot dan Hammersonic
Corey Taylor telah melakukan operasi yang ternyata berkaitan dengan kualitas vokalnya. Sudah agak lama Corey kesulitan untuk melakukan scream dan growl seperti dulu rupanya ada bagian tubuhnya yang bermasalah tapi tak disadarinya. Kini ia merasa lebih fit dan vokalnya mulai kembali seperti semula. Vokal Corey terbaik pada saat album pertama, ketika ia bisa melakukan rap dengan sangat cepat dalam "Spit it Out", bahkan melampaui kemampuan rata-rata rapper masa kini. 


Selama ini Corey dan kawan-kawannya dikenal agresif ketika manggung. Shawan dan Sid kerap beratraksi di panggung dari menari, memukul-mukul drum, juga seperti berkelahi. Kadang-kadang mereka juga terjun ke penonton. Aksi panggung mereka dikenal atraktif juga chaos. Mereka juga kerap membuat desain panggung yang unik seperti drum dan pemainnya yang berputar.

Oh iya band ini pada saat populer digawangi oleh sembilan personel. Masing-mssing personel memakai angka. Dimulai dari Sid Wilson (turntable, keyboard), Joey Jordison (drum), Paul Gray (bas), Chris Fehn (perkusi), Jim Root (gitar), Craig Jones (sample, media keyboard), Shawn Crahan (perkusi), Mick Thomson (gitar), dan terakhir Corey Taylor (vokalis). Namun kebiasaan memberi angka ini berakhir setelah Paul meninggal.

Aksi panggang mereka dikenal atraktif dan agresif (sumber: liveforlivemusic.com)
Aksi panggang mereka dikenal atraktif dan agresif (sumber: liveforlivemusic.com)
Rencana pentas mereka di Jakarta telah dipastikan. Mereka akan mengisi Hammersonic Festival di Jakarta. Even ini telah terselenggara selama tujuh kali sejak tahun 2012, dengan setia menghadirkan band-band beraliran metal.

Pada tahun kedelapan ini yang diselenggarakan 27-28 Maret 2020, mereka ingin mengusung salah satu band metal ternama yang punya penggemar besar di Indonesia dan kebetulan Slipknot juga sedang melakukan tur dunia mempromosikan album keenamnya. Ini bakal menjadi konser pertama Slipknot di Indonesia.

Dari akun resmi media sosial Hammersonic, tiket Slipknot akan mulai dijual 11 November mendatang. Harga tiketnya belum ketahuan, moga-moga jangan terlalu mahal.

Band pengisi lainnya selain Slipknot juga belum dirilis. Nah bagi yang ingin menyaksikan konser Slipknot mending menyisihkan dana sejak sekarang.

Satu lagi. Corey dikenal anti terhadap fans yang sibuk dengan gawainya saat konser berlangsung. Oleh karenanya jangan sibuk memotret, merekam, atau malah selfie di tengah arena konser karena bisa-bisa dimarahi bang Corey cs. Yang penting nanti nikmati saja musik, aksi panggung, dan atmosfer pertunjukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun