Dalam film berdurasi 200 menitan ini penonton disuguhi awal mula pemberontakan oleh keluarga Percy, bagaimana sikap ayahnya yang banyak tidak disukai para bangsawan, juga sikap Hal pada masa mudanya yang begitu urakan. Â Sejak dari awal penonton bisa merasakan intrik politik serta dilema seorang raja memilah informasi yang bisa dipercayainya. Kawan dan lawan sungguh sulit dibedakan.
Paragraf berikut sedikit mengandung spoiler.
Dua pertiga cerita lebih dominan ke drama. Baru sepertiga film berujung ke pertempuran yang epik. Di sini strategi pertempuran sahabat Raja Henry V, John Falstaff (Joel Edgerton) digunakan walaupun begitu spekulatif. Untunglah pertempuran utamanya dilakukan pada saat matahari masih terang, sehingga penonton bisa melihat jelas bagaimana pertempuran yang pincang itu berlangsung.Â
Pertempuran terkenal "The Battle of Agincourt" ini nampak brutal. Masing-masing pihak berupaya untuk bertahan hidup. Pihak yang kalah begitu mengenaskan. Situasinya seperti mimpi buruk.
Koreografi duelnya juga kurang enak ditonton. Mungkin Timothée dan lawannya kurang banyak berlatih menggunakan pedang dan senjata lainnya. Meski di sini Timothée tak tampik buruk, menurutku yang lebih mencuri perhatian adalah Robert Pattinson. Ia jarang tampil sebagai antagonis dan ia mampu memerankan Pangeran Dauphin yang culas dan menyebalkan dengan apik.
Film ini tayang sejak 1 November di Netflix dan para kritikus rata-rata memberikan nilai cukup hingga baik untuk film ini.
Detail Film:
Judul: The King
Sutradara: David Michod
Pemeran: Timothée Chalamet, Joel Edgerton, Robert Pattinson, Sean Harris, Ben Mendelson, Lily-Rose Depp, Tom Glynn-Carney, Dean Charles-Chapman
Genre: Kolosal, war, drama-sejarah
Skor: 7.8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H