Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menjamurnya Kedai Kopi Kekinian, Tren yang Menguntungkan

13 Oktober 2019   21:20 Diperbarui: 13 Oktober 2019   21:23 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biasanya tempatnya juga jadi pilihan.Semakin menarik,nyaman dan ada WIFI serta instagramable maka bakal lebih berdaya tarik (dokpri)

Keponakanku langsung berteriak "Aku juga mau" ketika ibunya alias kakak perempuanku hendak memesan kopi susu hits di sebuah kedai kopi kekinian yang baru buka. Aku tersenyum mendapati minuman kopi kini banyak mendapat tempat di hati dari berbagai kalangan. Jika dulunya peminum kopi rata-rata bapak-bapak dan kakek-nenek, kini penggandrung kopi bisa siapa saja, tua muda, pria dan wanita.

Entah sejak kapan kedai kopi mulai tren di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Mungkin sejak film "Filosofi Kopi" tayang pada tahun 2015? Sejak itu aku melihat kedai kopi mulai banyak bermunculan dan smakin menjamur sejak setahun belakangan ini. Mereka menyebutnya tren kopi kekinian.

Dulu kopi hanya ditemui di warung-warung kopi sederhana dan juga di warteg. Sajiannya kopi hitam yang kental atau yang biasa disebut kopi tubruk. Pengunjung juga bisa memesan kopi susu yang biasanya rasanya begitu manis karena susunya jenis susu kental manis. 

Di beberapa warung di Yogya juga umum disajikan kopi dengan arang yang menyala yang disebut kopi jozz. Rasanya agak mirip dengan kopi tubruk.

Kopi Aceh bisa disajikan dengan atau tanpa susu (dokpri)
Kopi Aceh bisa disajikan dengan atau tanpa susu (dokpri)

Tradisi menyeruput kopi kualami ketika bertandang ke negeri Serambi Mekah. Di sini masyarakatnya begitu menggandrungi kopi. Mereka betah mengobrol di kedai-kedai kopi baik pagi atau petang hingga kadang-kadang terlambat masuk kantor.

Demikian pula dengan masyarakat Jambi, mereka juga gemar ngopi. Juga banyak kedai-kedai kopi sederhana yang menyajikan kopi hitam khas daerah tersebut. Ada yang menyebutnya kopi Cina, tapi aku lupa bertanya alasan pemberian nama tersebut.

Kopi modern dengan tempat yang cozy dan pilihan rasa yang beragam kukenal kali pertama adalah Excelso di Surabaya. Saat itu aku masih SMP dan bibiku menraktir keponakan-keponakannya dengan kopi. Aku bingung memilih mana sajian perpaduan kopi dan susu yang paling enak. Dari situ aku baru tahu ada banyak sajian kopi.

Dulu sempat tren kopi yang krimnya dibentuk sesuai keinginan konsumen (dokpri)
Dulu sempat tren kopi yang krimnya dibentuk sesuai keinginan konsumen (dokpri)

Baru setelah bekerja aku mengenal Starbucks. Kopinya juga memiliki menu yang beragam yang kerap membuatku gundah, memilih A atau B. Hanya setelah menuju ke kedai kopi ini aku merasa harus berhemat beberapa hari ke depan karena harganya yang tak murah.

Era Kopi Kekinian dengan Harga yang Lebih Terjangkau
Kini kedai kopi menjadi tempat yang hits di kalangan milenial. Di sekitaran jalan Akses UI begitu banyak kedai kopi baru dan rata-rata laris manis, karena mereka juga menggunakan jasa daring untuk berpromosi.

Yang menyenangkan aneka minuman kopi ini mengalami evolusi baik dari segi menu maupun harga. Sajian kopi dan perpaduannya beragam dan makin kreatif.

Kini bukan hanya susu dan es krim sebagai perpaduan minuman kopi. Kombinasi kopi juga bisa dari gula aren, gula cokelat (brown sugar), dan gula merah. Kemudian kopi juga bisa dipadukan dengan santan, alpukat, pisang, hazelnut, bubuk cokelat, dan masih banyak lagi. Asyiknya lagi harga seporsi minuman kopi itu juga beragam bergantung targetnya.

Ada begitu banyak kopi susu kekinian,tinggal pilih (klikkopi)
Ada begitu banyak kopi susu kekinian,tinggal pilih (klikkopi)

Jika targetnya anak sekolah dan mahasiswa maka harga minuman kopi pun relatif lebih terjangkau. Segelasnya bisa mulai belasan ribu rupiah. Bagi para pekerja juga cukup banyak pilihan kopi dari belasan hingga limapuluhan ribu. Ingin yang lebih mahal juga banyak, bergantung juga pada merk dan tempatnya.

Tentang rasa rupanya ada segmentasi juga. Umumnya anak-anak dan perempuan lebih suka yang lebih banyak susunya dibandingkan unsur kopinya. Sedangkan para pria dan wanita dewasa lebih suka-suka, bisa lebih banyak kopinya atau yang perpaduannya seimbang.

Bagi yang menargetkan generasi Z maka tampilan juga menentukan. Kedai harus ditata nyaman,instagramable dan menyediakan WIFI gratis. Tampilan kopinya juga kalau perlu unyu-unyu agar fotonya bisa dibagikan via media sosial. Tambahan 'quote' yang lucu-lucu di dinding atau di menu juga bisa jadi poin tersendiri. 

Biasanya tempatnya juga jadi pilihan.Semakin menarik,nyaman dan ada WIFI serta instagramable maka bakal lebih berdaya tarik (dokpri)
Biasanya tempatnya juga jadi pilihan.Semakin menarik,nyaman dan ada WIFI serta instagramable maka bakal lebih berdaya tarik (dokpri)

Tren Kopi Itu Menguntungkan
Menurutku tren akan kedai kopi dan kipi kekinian ini menguntungkan dan bukan jenis tren musiman jangka pendek. Ia bisa tumbuh dan bersifat jangka panjang. Siapa tahu juga bisa menjadi budaya yang kemudian diekspor ke negara lain, seperti jaringan Starbucks.

Tentu saja agar bisnis kopi ini menguntungkan maka kopi yang digunakan sebaiknya lebih banyak jenis kopi lokal daripada jenis kopi impor. Selain itu kedai kopi juga lebih banyak mempromosikan aneka jenis kopi Indonesia dari berbagai daerah, seperti kopi Gayo, kopi Lampung, kopi Bawen, kopi Bali, kopi Toraja, kopi Temanggung, dan sebagainya. Akan lebih baik jika mereka juga membantu memasarkan kopi-kopi kemasan dari kopi-kopi lokal daerah ini.

Aku lebih suka jika kedai kopi tak mengandalkan mesin (dokpri)
Aku lebih suka jika kedai kopi tak mengandalkan mesin (dokpri)

Agar pecinta kopi juga paham akan kekayaan kopi lokal juga bisa dibuatkan penjelasan tentang kopi-kopi lokal tersebut. Seperti kopi Toraja yang memiliki guratan rasa masam. Atau, kopi lainnya yang memiliki sentuhan rasa dan aroma buah-buahan, dan sebagainya

Apabila bisnis kopi ini terus tumbuh maka juga akan menguntungkan para petani kopi. Syukur-syukur Indonesia suatu ketika bisa menjadi negara pengekspor bijih kopi, kopi bubuk, dan minuman kopi ke berbagai negara, serta memiliki banyak jaringan kopi lokal yang mendunia.

Sudahkah Kamu menyesap kopi hari ini?

Petani kopi juga bakal lebih senang jika kopi lokal laris (dokpri)
Petani kopi juga bakal lebih senang jika kopi lokal laris (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun