Jika targetnya anak sekolah dan mahasiswa maka harga minuman kopi pun relatif lebih terjangkau. Segelasnya bisa mulai belasan ribu rupiah. Bagi para pekerja juga cukup banyak pilihan kopi dari belasan hingga limapuluhan ribu. Ingin yang lebih mahal juga banyak, bergantung juga pada merk dan tempatnya.
Tentang rasa rupanya ada segmentasi juga. Umumnya anak-anak dan perempuan lebih suka yang lebih banyak susunya dibandingkan unsur kopinya. Sedangkan para pria dan wanita dewasa lebih suka-suka, bisa lebih banyak kopinya atau yang perpaduannya seimbang.
Bagi yang menargetkan generasi Z maka tampilan juga menentukan. Kedai harus ditata nyaman,instagramable dan menyediakan WIFI gratis. Tampilan kopinya juga kalau perlu unyu-unyu agar fotonya bisa dibagikan via media sosial. Tambahan 'quote' yang lucu-lucu di dinding atau di menu juga bisa jadi poin tersendiri.Â
Tren Kopi Itu Menguntungkan
Menurutku tren akan kedai kopi dan kipi kekinian ini menguntungkan dan bukan jenis tren musiman jangka pendek. Ia bisa tumbuh dan bersifat jangka panjang. Siapa tahu juga bisa menjadi budaya yang kemudian diekspor ke negara lain, seperti jaringan Starbucks.
Tentu saja agar bisnis kopi ini menguntungkan maka kopi yang digunakan sebaiknya lebih banyak jenis kopi lokal daripada jenis kopi impor. Selain itu kedai kopi juga lebih banyak mempromosikan aneka jenis kopi Indonesia dari berbagai daerah, seperti kopi Gayo, kopi Lampung, kopi Bawen, kopi Bali, kopi Toraja, kopi Temanggung, dan sebagainya. Akan lebih baik jika mereka juga membantu memasarkan kopi-kopi kemasan dari kopi-kopi lokal daerah ini.
Agar pecinta kopi juga paham akan kekayaan kopi lokal juga bisa dibuatkan penjelasan tentang kopi-kopi lokal tersebut. Seperti kopi Toraja yang memiliki guratan rasa masam. Atau, kopi lainnya yang memiliki sentuhan rasa dan aroma buah-buahan, dan sebagainya
Apabila bisnis kopi ini terus tumbuh maka juga akan menguntungkan para petani kopi. Syukur-syukur Indonesia suatu ketika bisa menjadi negara pengekspor bijih kopi, kopi bubuk, dan minuman kopi ke berbagai negara, serta memiliki banyak jaringan kopi lokal yang mendunia.
Sudahkah Kamu menyesap kopi hari ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H