Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kado Terindah] Nenek dan Dua Anak Kucing

11 Oktober 2019   20:13 Diperbarui: 11 Oktober 2019   20:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak pernah memelihara kucing lagi sejak merantau. Aku tak punya makanan kucing dan pasir kucing. Akhirnya kugorengkan ikan dan kuhaluskan dengan bantuan sendok.

Susu manusia sebenarnya tak cocok buat kucing. Apalagi kucing kecil. Aku ragu untuk memberinya susu yang biasa kuminum. Akhirnya kusediakan air putih buat mereka.

Si Mimi kucing yang manis (ilustrasi: pixabay)
Si Mimi kucing yang manis (ilustrasi: pixabay)

Besok baru deh aku belanja keperluan kucing.

Sepertinya Momo dan Mimi lapar. Eh aku cepat juga memberi mereka nama. Ikan goreng itu segera ludes. Mereka kemudian nampaknya haus dan mencecap air di wadah.

Setelah nampak kenyang. Aku kembali memasukkan mereka ke keranjang. Mungkin akan kucarikan kardus atau tempat lainnya yang lebih nyaman buat mereka.

Hari pertamaku dengan kucing-kucing kecil itu berjalan mulus.
---

Aku mencium bau tak sedap dari ruang depan. Kulihat di keranjang sudah ada bau ompol dan kotoran kucing. Huekkk. Aku merasa mual mendadak.

Kucing-kucing itu kuangkat dan kulap dengan kain basah. Nanti malam kumandikan deh dengan air hangat.

Mereka lagi-lagi lapar. Aku pun menyiapkan ikan kukus dengan porsi agak banyak. Mereka bakal kutinggal seharian.

Kuletakkan mereka di kardus yang besar beralas dengan sisi yang pendek. Jika lapar maka mereka bisa memanjat dan menuju tempat makanan mereka.

Setelah mereka kenyang dan nyaman aku pun berangkat.
- - -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun