Hal tersebut memicu petisi. Sebagian yang kontra tak ingin penonton dipaksa berdiri saat lagu kebangsaan diputar karena rasa hormat juga bisa dilakukan dengan duduk. Ada beberapa kasus penonton yang diperundung karena memilih tetap duduk.Â
Petisi ini berhasil sehingga pada tahun 2018, aturan memutar lagu kebangsaan dan meminta penonton berdiri saat prosesi tersebut tak lagi menjadi keharusan. Penonton juga diberikan pilihan untuk menunjukkan penghargaan, tak lagi diwajibkan untuk berdiri.
Bioskop di Inggris pada masa perang dunia kedua juga lazim memutar lagu kebangsaan. Tradisi ini kemudian mulai memudar pada tahun 1950-an. Namun, hingga tahun 1960-an masih ada bioskop yang menerapkan tradisi ini, sampai kemudian kebiasaan ini pun menghilang dengan sendirinya.
Rusia juga pernah menerapkan kewajiban memutar lagu kebangsaan dan keharusa  penonton menunjukkan respek dengan berdiri. Akan tetapi, sejak tahun 2017 aturan ini melonggar dan tak jadi kewajiban.
Di Philipina dan China hal ini diwajibkan. Bahkan pernah kejadian 34 penonton di Philipina ditangkap karena tetap duduk saat lagu dikumandangkan. Sedangkan di Thailand lagu yang diputar sebelum film bukanlah lagu kebangsaan, melainkan lagu yang menunjukkan penghargaan ke kerajaan (royal anthem), yaitu "Phleng Sansoen Phra Barami" atau  "A Salute to the Monarchy".
Memang pengalaman berdiri dan ikut bernyanyi selama lagu kebangsaan diputar jelang nonton film nasional itu menarik dan berkesan. Tapi, pelaksanaanya ke depan tak harus dipaksakan ke setiap sinema dan setiap film nasional.