Ya, meskipun ada yang bilang programmer punya wajah penuh derita, tapi mereka buktinya tetap hepi dan bertahan. Seorang rekan yang awalnya seorang konsultan sepertiku memutuskan kembali menjadi programmer. Ia ternyata lebih suka bergaul dengan baris-baris program daripada bertemu dengan banyak orang baru dan harus banyak membaca penelitian dan tren TI terbaru.
Profesi apapun jika diminati memang bakal terus digeluti. Jadi programmer mungkin berat dan melelahkan tapi ketika aplikasi itu jadi dan kemudian banyak digunakan oleh user, oh senangnya bukan main.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI