Beberapa hari lalu hadir trailer teaser serial orisinil baru Netflix. Rupanya serial tersebut adalah "The Witcher", yang dikenal lewat gimnya. Meskipun trailer teaser-nya, kualitas CGI, dan pemeran "The Witcher" relatif kurang menarik, namun serialnya nampaknya masih menjanjikan.
"The Witcher" memiliki unsur fantasi yang umumnya disukai. Ada sosok penyihir, para prajurit berbaju zirah, makhluk-makhluk aneh, dan mantra-mantra. Namun film ini sepertinya bakal mendapat rating dewasa karena jika menilik dari gimnya, ada banyak adegan kekerasan dan vulgar.
Namun, menurut pembuat dan produser film serial ini, Lauren Schmidt Hissrich, serial "The Witcher" tidak berkiblat ke cerita gimnya yang dikembangkan oleh CD Projekt Red yang juga merilis gim "Cyberpunk".
"The Witcher" bercerita tentang kisah petualangan para penyihir di sebuah daratan yang awalnya didiami oleh para peri. Kemudian datang para gnome dan kurcaci yang memicu peperangan. Pertempuran paling dahsyat terjadi ketika bangsa manusia datang. Setelah itu ras selain manusia menjadi kelas dua. Ras lainnya seperti manusia serigala dan vampire pun kemudian muncul kemudian.
Hingga suatu ketika Geralt merasa beberapa manusia lebih jahat dibandingkan monster buas. Ia kemudian bertemu penyihir kuat dan seorang puteri muda dengan sebuah rahasia.
Melihat nuansa filmnya yang kostum dan latarnya mirip dengan abad pertengahan serta adanya unsur sihir membuat serial film ini seperti mengikuti serial Game of Thrones. Tapi sayangnya kualitas CGI filmnya dari trailer-nya masih kurang wah. Moga-moga CGI-nya masih bisa diperhalus, ceritanya menarik dan akting pemainnya oke, sehingga bisa mengikuti jejak keberhasilan "Game of Thrones".
"Elves taught the human how to turn chaos into magic
And then the humans slaughtered them