Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenapa Harus Mudik? Ada Suka dan Dukanya

2 Juni 2019   17:49 Diperbarui: 2 Juni 2019   17:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika mencobai rute tertentu untuk mudik maka biasanya ada bonus (dokpri)

Aku ingat merasai kemacetan mudik dengan roda dua dari Surabaya ke Malang. Badanku kaku dan pegal selama empat jam perjalanan. Gara-gara lelah aku sepertinya tak menyadari sepatuku menyentuh knalpot. Ketika turun dari motor aku terhuyung-huyung. Sol sepatuku meleleh. Aku begitu sedih karena sepatu itu kesayanganku dan tak bisa kutemui lagi di toko.

Cerita lainnya soal perjuangan mendapatkan tiket kereta api. Kakakku membantuku mendapatkan tiket kembali ke Jakarta dengan mengantri sejak sholat Subuh di stasiun. Padahal loket baru dibuka sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu pembelian hanya bisa dilakukan di stasiun dan perjuangan mendapatkannya begitu keras.

Bisa berkumpul dan bermain bersama (dokpri)
Bisa berkumpul dan bermain bersama (dokpri)

Hari ini aku mulai mengepak pakaian,oleh-oleh kue kering, dan memeriksa kendaraan. Nanti malam aku akan melakukan perjalanan menuju kampung halaman pasangan. Aku berharap perjalanan akan berjalan lancar dan kucing-kucingku juga aman dan kenyang dijagai Pak Satpam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun