Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dongkal, Hasil Berburu Takjil

12 Mei 2019   18:31 Diperbarui: 12 Mei 2019   18:41 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka bubur dan kolak paling banyak dijual (dokpri)

Makanan-makanan yang dulu populer seperti cappucino cincau dan milo tak lagi terlihat. Yang masih ada dan lumayan laris yaitu Thai Tea, nugget pisang, dan makaroni pedas.

Aku masih berkeliling, belum menentukan pilihan. Hingga aku melirik jam di hape. Wah sudah waktunya untuk kembali nih. Aku pun kemudian berpindah di sebuah gerobak makanan.

Kue Dongkal yang Mulai Langka
Ada dua jenis makanan yang menarik perhatianku. Yang pertama petulo atau putu mayang, yakni kue dari tepung beras yang diwarnai dan seperti sarang burung. Ia disantap dengan teman santan plus gula merah.

Yang kedua yaitu kue dongkal atau dodongkal. Kue ini merupakan makanan khas Betawi. Penjualnya sudah mulai langka. Nasibnya sama dengan kue rangi dan es selendang mayang yang juga mulai terpinggirkan.

Kue dongkal ini sekilas mirip dengan kue putu. Keduanya sama-sama terbuat dari tepung beras dan gula aren atau gula merah, lalu dikukus. Sebagai temannya adalah kelapa muda yang diparut.

Bedanya, kue putu dimasak dalam bambu. Sedangkan kue dongkal dikukus dalam wadah kerucut seperti membuat tumpeng. Adonan tepung beras diselang-seling dengan gula merah sehingga membentuk tampilan yang menarik.

Aku membelinya satu porsi. Kue yang harum ini dihargai Rp 10 ribu.

Kue dongkal mirip dengan kue putu tapi cara masaknya berbeda (dokpri)
Kue dongkal mirip dengan kue putu tapi cara masaknya berbeda (dokpri)

Untunglah aku tak lapar mata. Kami hanya membeli satu porsi kue dongkal dan satu buah bubur sumsum. Aku kuatir buburnya kurang enak, sehingga hanya membelinya sebuah.

Ya, waktunya berbuka puasa. Kue dongkal kami makan berdua perlahan-lahan. Gula merahnya membuat rasa kue dongkal manis dan gurih. Rasanya memang beda tipis dengan kue putu. Sama-sama nikmat.

Selamat berbuka puasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun