Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Internet Banking Palsu hingga Iming-iming Undian Berhadiah

8 Mei 2019   22:10 Diperbarui: 8 Mei 2019   22:35 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oknum memancing calon korban untuk masuk ke situs palsu mereka (dok. Pixabay)

Kejahatan finansial perbankan masih saja menghantui, termasuk pada bulan Ramadan. Ada saja akal-akalan oknum tertentu yang ingin menguras dana seseorang dengan cara licik. Ada yang menggunakan e-mail dengan tautan alamat palsu, membuat halaman internet banking yang mirip, hingga menarget korban dengan iming-iming mendapatkan hadiah undian dari sebuah bank. Mendekati lebaran, kejahatan semacam ini masih sering terjadi.

Suatu hari aku menerima pesan dari sebuah bank lewat e-mail. Sebuah pemberitahuan tentang laporan konfirmasi transaksi kartu kredit. Aku terbengong-bengong pasalnya aku tidak punya kartu kredit. Aku juga bukan nasabah bank bersangkutan. Oleh karena kuatir pesan tersebut merupakan scam atau lampiran di dalamnya mengandung worm, aku pun mendiamkannya.

Rupanya kejadian itu berulang hingga tiga kali. Subyek pesannya tetap sama. Aku kemudian melaporkan hal yang tak mengenakkan tersebut ke pihak bank bersangkutan. Oleh karena tak ditanggapi aku pun berkesimpulan itu adalah scam atau phising yaitu pesan yang berpura-pura menjadi pengirim yang bereputasi.

Motivasinya mengirim e-mail tersebut bisa beragam. Bisa menjadi alat scammer untuk membajak akun e-mail atau menyebar worm di laptop jika aku membuka lampirannya, sehingga data penting di laptop bisa tercuri. Atau bisa jadi di dalamnya ada tautan yang apabila kuklik akan mengarahkan ke alamat yang mirip dengan sebuah website atau internet banking sebuah bank.

Kejadian peniruan sebuah laman internet banking ini pernah terjadi dengan menyaru sebuah bank besar. Korbannya banyak karena tampilannya sangat persis. Bedanya hanya di alamat URL-nya. Ada beda ejaan antara URL alamat yang asli dan yang palsu. Apabila pengunjung salah klik maka situs palsu itu merekam akun dan password pengunjung tersebut. Yang terjadi kemudian bisa ditebak, dana di rekening korban tersebut pun terkuras.

Salah klik internet banking bisa berbahaya (dok. Pixabay)
Salah klik internet banking bisa berbahaya (dok. Pixabay)
Tahun lalu juga ada kabar berita yang mengejutkan tentang bobolnya rekening sejumlah nasabah sebuah bank pemerintah. Korban ada yang bercerita bahwa awalnya mereka ditelpon oleh oknum yang mengaku dari pihak bank. Mereka hendak melakukan pembaruan data dan si korban diminta menyebutkan pin atau nama kandung ibunya.

Rupanya menipu dengan telepon itu cukup efektif. Kawanku hampir saja menjadi korbannya. Ia ditelpon oleh pihak yang mengaku petugas bank. Tapi ia sudah curiga dengan nomor si penelpon. Biasanya ia ditelpon dengan nomor resmi kantor bank. Nah waktu itu yang menelpon menggunakan nomor hape.

Jangan Senang Dulu jika Kamu Disebut-sebut Sebagai Pemenang Undian Berhadiah dari Bank

Mendapatkan hadiah itu memang menyenangkan. Tiba-tiba saja Kamu ditelpon mendapatkan hadiah besar dengan membawa-bawa nama bank besar. Eh kemudian kamu dituntun ke ATM terdekat dan diminta transfer sejumlah dana tertentu. Ketika Kamu sudah melakukan transfer, hadiah itu tak kunjung tiba. Baru setelah itu Kamu tahu telah tertipu.

Ini juga hampir terjadi di rekan kantor lamaku. Ia merasa seperti terhipnotis karena begitu gembira mendapatkan hadiah jutaan rupiah. Nada bicara si penelpon ramah dan meyakinkan. Oleh karenanya ia tak merasa curiga sama sekali. Ketika sudah masuk ke bilik ATM dan hendak memasukkan nomor rekening tujuan tiba-tiba ia seolah-olah tersadar. Ia selamat.

Selain lewat telpon mereka juga 'memancing' undian berhadiah bank lewat e-mail, SMS, dan pengumuman di blog. Adapula yang memberikan iming-iming kita akan mendapatkan persenan dana jika rekening kita menjadi penampungan sementara. Alasannya macam-macam dan jika dinalar tak masuk akal. Bisa jadi itu pencucian uang atau kejahatan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun