Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Merawat Ikon Budaya Malang Lewat Kerajinan Topeng Malang

8 Desember 2018   22:48 Diperbarui: 9 Desember 2018   01:20 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu produk kerajinan Lintang Pandu Sekar (dok. Amin Karyanata)

Amin Karyanata tak asing dengan topeng Malangan karena lahir dan besar di lingkungan keluarga seniman. Keluarga ayahnya secara turun-temurun merupakan seniman Topeng Malang. Sejak lahir ia diperkenalkan dengan kesenian ini.

Awalnya keluarganya hanya tertarik untuk melestarikan pertunjukan tari, namun usahanya kemudian berlanjut dengan usaha pembuatan tari topeng. Kemudian ayahnya, Mbah Sukani, mulai membuat kerajinan topeng pada tahun 1976. Namun saat itu fokusnya lebih ke tarian, membuat kerajinan topeng hanya sampingan. Baru kemudian pada tahun 1998 Mbah Sukani fokus dengan kerajinan topeng dari kayu dan kemudian membuka usaha kerajinan topeng Malang. Usaha mereka ada di Tumpang, tak jauh dari Kecamatan Blimbing Kota Malang, tepatnya di Jalan Mangun Darmo Tulusbesar, Tumpang.

Salah satu produk kerajinan Lintang Pandu Sekar (dok. Amin Karyanata)
Salah satu produk kerajinan Lintang Pandu Sekar (dok. Amin Karyanata)
Memahat kayu menjadi sebuah topeng ternyata tak mudah. Ada berbagai hal yang harus dikuasai pemahat selain bisa menghasilkan karya topeng yang rapi dan halus. Ia juga harus mengenal karakter untuk dibuat dalam topeng tersebut. Setelah dipahat dan dihaluskan baru kemudian memasuki proses pewarnaan. Amin mengaku belum cakap melakukannya. Ia baru bisa membuatnya dari bahan fiber glass karena hanya tinggal dicetak. Saat ini ia membantu proses pemasaran dan menjadi pengajar tari.

Karakter dan bentuk topeng Malang berbeda dengan bentuk topeng dari daerah lainnya. Ini dipengaruhi dari sejarah tarian dan tokoh-tokoh lokal yang dipertunjukan dalam tarian ini. Dari segi tarian, tariannya berkesan lebih ceria, gerak tari dan iringannya juga khas. Sedangkan untuk kerajinan topengnya ada pada tokoh, ornamen ukiran dan warnanya.

Lantas bagaimana dengan animo masyarakat terhadap tarian dan produk kerajinan topeng? Amin mengaku prihatin karena masih banyak yang belum tahu akan kesenian dan kerajinan ini termasuk warga Malang sendiri. Namun ia mengaku senang dan optimis karena mulai banyak permintaan akan produk kerajinan topeng Malang.

Saat ini belum ada angka yang pasti untuk masalah omzet dan jumlah produksinya. Saat ini pengrajinnya hanya ayahnya dan dibantu satu staf untuk bagian pengecatan. Ia sendiri hanya menangani pesanan topeng dari fiber glass dan pemasaran.

Lumayanlah untuk pesanan, ucapnya. Saat ini kami banyak dapat pesanan baik untuk pasar dalam negeri maupun mancanegara. Kami beberapa bulan terakhir rutin mengirim 25-30 pesanan topeng. Kini kami lagi sibuk membuat suvenir pernikahan dalam jumlah ratusan buah, juga pesanan dari pecinta seni perorangan, urai Amin.

Dari segi waktu pembuatan ini menurut Amin belum tentu. Kadang-kadang ada satu topeng yang perlu waktu hingga lima hari. Umumnya topeng untuk pertunjukan proses pembuatannya jauh lebih lama daripada untuk hiasan atau suvenir. Apabila untuk pertunjukan maka melibatkan proses puasa karena tari Topeng Malang tetap merupakan tarian yang mengandung unsur spiritual meskipun saat ini lebih dominan unsur seni pertunjukan.

Harga topeng ini bervariasi. Untuk topeng yang terbuat dari fiber glass harganya termasuk terjangkau yakni berkisar Rp 75 ribu. Amin mempromosikan sepasang topeng yakni topeng Raden Panji dan Galuh Candra Kirana yang melambangkan cinta sejati. Sedangkan topeng dari kayu mulai dari Rp 150 ribu hingga bernilai jutaan.

Kisah cinta sejati populer dari Jawa Timur, Panji dan Candra Kirana (dok. Amin Karyanata)
Kisah cinta sejati populer dari Jawa Timur, Panji dan Candra Kirana (dok. Amin Karyanata)
Aku sendiri memesan topeng dari fiber glass sepasang plus pigura yang dibandrol sekitar Rp 200 ribu. Ketika dipertontonkan contohnya aku kagum. Suvenirnya keren dan bercita rasa tinggi.

Jadi apabila Kalian ke Malang, Kalian bukan hanya bisa membawa oleh-oleh berupa apel manalagi yang manis asam dan keripik buah, tapi juga bisa membelikan kerajinan tangan berupa topeng. Topeng-topeng ini memiliki cerita lokal yang kaya pesan moral. Dengan menyaksikan pertunjukan tari topeng dan  membelinya sebagai suvenir maka Kalian jadi ikut merawat tradisi budaya Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun