Amin Karyanata tak asing dengan topeng Malangan karena lahir dan besar di lingkungan keluarga seniman. Keluarga ayahnya secara turun-temurun merupakan seniman Topeng Malang. Sejak lahir ia diperkenalkan dengan kesenian ini.
Awalnya keluarganya hanya tertarik untuk melestarikan pertunjukan tari, namun usahanya kemudian berlanjut dengan usaha pembuatan tari topeng. Kemudian ayahnya, Mbah Sukani, mulai membuat kerajinan topeng pada tahun 1976. Namun saat itu fokusnya lebih ke tarian, membuat kerajinan topeng hanya sampingan. Baru kemudian pada tahun 1998 Mbah Sukani fokus dengan kerajinan topeng dari kayu dan kemudian membuka usaha kerajinan topeng Malang. Usaha mereka ada di Tumpang, tak jauh dari Kecamatan Blimbing Kota Malang, tepatnya di Jalan Mangun Darmo Tulusbesar, Tumpang.
Karakter dan bentuk topeng Malang berbeda dengan bentuk topeng dari daerah lainnya. Ini dipengaruhi dari sejarah tarian dan tokoh-tokoh lokal yang dipertunjukan dalam tarian ini. Dari segi tarian, tariannya berkesan lebih ceria, gerak tari dan iringannya juga khas. Sedangkan untuk kerajinan topengnya ada pada tokoh, ornamen ukiran dan warnanya.
Lantas bagaimana dengan animo masyarakat terhadap tarian dan produk kerajinan topeng? Amin mengaku prihatin karena masih banyak yang belum tahu akan kesenian dan kerajinan ini termasuk warga Malang sendiri. Namun ia mengaku senang dan optimis karena mulai banyak permintaan akan produk kerajinan topeng Malang.
Saat ini belum ada angka yang pasti untuk masalah omzet dan jumlah produksinya. Saat ini pengrajinnya hanya ayahnya dan dibantu satu staf untuk bagian pengecatan. Ia sendiri hanya menangani pesanan topeng dari fiber glass dan pemasaran.
Lumayanlah untuk pesanan, ucapnya. Saat ini kami banyak dapat pesanan baik untuk pasar dalam negeri maupun mancanegara. Kami beberapa bulan terakhir rutin mengirim 25-30 pesanan topeng. Kini kami lagi sibuk membuat suvenir pernikahan dalam jumlah ratusan buah, juga pesanan dari pecinta seni perorangan, urai Amin.
Dari segi waktu pembuatan ini menurut Amin belum tentu. Kadang-kadang ada satu topeng yang perlu waktu hingga lima hari. Umumnya topeng untuk pertunjukan proses pembuatannya jauh lebih lama daripada untuk hiasan atau suvenir. Apabila untuk pertunjukan maka melibatkan proses puasa karena tari Topeng Malang tetap merupakan tarian yang mengandung unsur spiritual meskipun saat ini lebih dominan unsur seni pertunjukan.
Harga topeng ini bervariasi. Untuk topeng yang terbuat dari fiber glass harganya termasuk terjangkau yakni berkisar Rp 75 ribu. Amin mempromosikan sepasang topeng yakni topeng Raden Panji dan Galuh Candra Kirana yang melambangkan cinta sejati. Sedangkan topeng dari kayu mulai dari Rp 150 ribu hingga bernilai jutaan.
Jadi apabila Kalian ke Malang, Kalian bukan hanya bisa membawa oleh-oleh berupa apel manalagi yang manis asam dan keripik buah, tapi juga bisa membelikan kerajinan tangan berupa topeng. Topeng-topeng ini memiliki cerita lokal yang kaya pesan moral. Dengan menyaksikan pertunjukan tari topeng dan  membelinya sebagai suvenir maka Kalian jadi ikut merawat tradisi budaya Malang.