Apakah aku perlu membuat petisi untuk menghentikan kumpulan badut itu? Ah sepertinya reaksi masyarakat akan sama ketika aku mencoba melapor ke polisi.
Aku memilih mengunggahnya di blog. Aku menulis kisah kawanku yang berubah. Tentang kecurigaanku ke kelompok badut dan berharap ada yang membaca dan menanggapiku.
---
Penantianku terjawab. Ada seseorang menghubungiku lewat komentar, kenalannya akan mengundang kelompok badut yang kucurigai. Aku bisa menaruh kamera atau apapun untuk membuktikan kecurigaanku. Aku setuju dan bersemangat.
Hari itu aku bertemu dengan perempuan bernama Sonia itu. Ia kawan dari Kastin, si tuan rumah. Anaknya, Rama, berulang tahun. Sonia bilang aku bisa membantu di dapur dan meletakkan drone kecilku di ruang tamu.
Mereka datang. Aku menjadi gugup. Suasana menjadi riuh. Anak-anak tergelak dengan lelucon si badut dengan kostum Malefient.
Si Malefient hendak bermain sulap. Ia mencari korban. Tiba-tiba salah satu dari mereka menarikku. Genggaman tangannya kuat, aku berontak.
Anak-anak senang ada korban. Aku terus berontak. Aku terjebak, pastinya Sonia bagian dari komplotan badut itu. Si Malefient menggumamkan kata-kata seperti mantra yang menenangkan. Dan aku pun terpukau oleh badut di depanku. Aku bakal kehilangan diriku.
Â
Â