Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pesan Misterius

23 November 2018   21:23 Diperbarui: 23 November 2018   21:47 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota rombongan (dok. Kompasiana)

Satya mengaku tak mengenal nomor yang mengirim pesan itu. Tapi dari gaya bahasa pesan, ia mengira pesan itu berasal dari Rama, kekasihnya yang sudah 40 hari ini hilang.

Foto itu adalah foto Rama bersama anggota rombongannya. "Itu baju yang digunakan Rama terakhir kali sebelum ia menghilang " jelasnya sambil terisak-isak.

Sari dan Putri terperangah. Putri mencoba menelpon nomor yang tertera sebagai pengirim pesan. Kotak suara menyebutkan nomor itu tidak aktif. Sari men-goggling nomor tersebut. Nomor itu milik Prita Kinara.

Satya makin pucat. Prita salah satu dari mereka yang hilang. Kedua rekannya bergidik ketakutan. Pesan dari hantu? Atau selama ini pesan itu tertunda di awan? Entahlah.

Rupanya tak semuanya hilang. Hanya ada enam yang hilang, termasuk Prita dan Rama. Fred ditemukan dalam kondisi lemas. Sampai sekarang ia tak bisa diminta bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Sedangkan Her ditemukan terbujur kaku. Ia mengalami serangan jantung.

Dari cerita penjaga hutan, ia tak merasa dihubungi oleh siapapun dari anggota rombongan. Mirda, si penjaga hutan, bersikeras hari itu tak ada siapapun yang berjaga di pondok selain dirinya.

- - - tamat - - -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun