Langit-langitnya agak rendah dan bangunannya berasa agak lembap. Pastinya kurang nyaman tinggal dan tidur di dalamnya.
Kami terus berjalan. Rupanya benteng ini terdiri dari beberapa bangunan dan fungsi. Ada gudang senjata atau ruang amunisi, tempat untuk berobat alias klinik, ruang akomodasi juga penjara. Ukuran bangunan rata-rata tidak begitu besar. Ada juga yang bentuknya seperti lorong-lorong. Aku mengintip. Ada rasa penasaran tapi melihat lorongnya yang begitu gelap jadinya was-was. Hehehe nggak jadi deh, daripada kenapa-kenapa nanti.
Kami kemudian naik ke bukit kecil yang dulu mungkin menjadi tempat pengintai. Di sini sungai di bawah terlihat jernih dan segar. Di bukit ini hawanya sejuk dan segar, enak buat duduk-duduk dan piknik. Ada anak-anak kecil yang berenang di sungai dan minta pengunjung melempar uang.
Rute terakhir kami adalah bangunan di belakang barak yang rupanya adalah benteng pertahanan dengan adanya lubang untuk meriam dan parit di sekelilingnya. Bisa dibayangkan jaman dulu desain benteng ini dulu komplet dan tangguh.
Oh ya di sekitar pantai-pantai Cilacap ini ada banyak tempat penginapan. Jika takut tidak kebagian pada musim liburan, bisa cek, membandingkan harga, dan pesan lewat Pegipegi. Jika ingin pilihannya lebih banyak juga bisa menginapnya di daerah Purwokerto seperti yang kulakukan.
Sudah bulan Oktober, kurang dua bulan lagi sudah masuk libur akhir tahun. Jika ingin lebih tenang dan dapat hotel yang diinginkan, bisa pesan penginapan dan beli tiket pesawat atau kereta sejak sekarang. Untuk ke Purwokerto dan Cilacap sudah ada stasiun kereta. Apabila  dari Jakarta ingin langsung menuju Cilacap maka bisa naik KA Purwojaya, KA Taksaka, KA Gaya Baru, KA Serayu dan sebagainya untuk tiba di Stasiun Maos, Stasiun Kroya, atau Stasiun Cilacap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H