Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Merasakan Nuansa Halloween dalam Dua Album Awal Slipknot

25 Oktober 2018   16:31 Diperbarui: 25 Oktober 2018   18:34 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Slipknot akan melakukan tur tahun depan (dok. twitter @slipknot)

Aku mendengar tembang "Iowa", milik Slipknot, jelang tidur dengan headphone-ku. Lagu sepanjang 15 menit tiga detik ini membuatku terpaku dan melamun. Aku seperti mendengar seorang pembunuh berantai sedang bercakap-cakap sendiri, bergumam, meracau, dan merencanakan aksinya. 

Lagu ini berasa horor dan cocok menjadi sebuah soundtrack film-film horor. Slipknot menurutku memang cocok menjadi salah satu ikon horor dalam Halloween yang dirayakan setiap 31 Oktober.

Jelang Halloween beragam film horor pun ingin membuktikan siapa yang paling menakut-nakuti penonton. Bagian dari Danur Universe, "Asih", masih setia berseliweran di layar bioskop. 

Asih sejak hari ini ditemani hantu pocong yang memiliki cerita tersendiri dalam "Jaga Pocong". Horor mancanegara pun tak mau kalah, mereka kembali memboyong film "Halloween" yang masih setia dengan cerita pembunuh bertopeng.

Apabila kalian tetap ingin merasakan nuansa Halloween namun tidak sempat menonton deretan film horor tersebut, kalian cukuplah mendengar dua album awal Slipknot. Lagu-lagu dalam album tersebut lumayan menyeramkan. Begitu pula dengan video klipnya, ceritanya juga cukup seram, seperti sebuah adegan dalam film horor.

Omong-omong perkenalanku dengan Slipknot sudah terjadi belasan tahun silam. Awalnya aku mendengar lagu "Wait and Bleed". Reaksiku ketika mendengarnya itu seperti terhipnotis. 

Aku tercenung dan mataku yang sayup-sayup menghadapi tugas matematika langsung terbuka. Busyet lagunya lebih cadas dibandingkan Korn dan Limpbizkit, yang waktu itu sama-sama bergenre nu metal. Meski lagunya begitu cadas, aku merasa ketagihan.

Aku baru mengenal satu albumnya lengkap ketika sudah berkuliah. Waktu itu ada satu kawanku yang tahu aku gemar mendengar musik-musik cadas. Ia meminjamiku album pertama Slipknot yang juga berjudul sama. 

Waktu mendengar album itu aku lagi-lagi tercenung. Setelah beberapa lagu dari Slipknot, mendengar lagu-lagu Limpbizkit dan Linkin' Park jadi seperti lagu pop. Lagu-lagu Slipknot itu agresif, brutal, dan seolah-olah penuh kemarahan.

Gara-gara menyetel Slipknot di kosan, tetangga kosan lainnya pun protes. Puspa, lagu apaan sih itu? Karena yang protes lebih dari satu orang maka aku pun mengalah dan mematikan tape recorderku. Aku pun kemudian mendengarkan via walkman.

Formasi awal Slipknot (dok. twitter @slipknot)
Formasi awal Slipknot (dok. twitter @slipknot)
Lagu-lagu Slipknot: Marah, Brutal, dan Seram

Slipknot merupakan band cadas asal Iowa yang beranggotakan sembilan orang. Musiknya unik karena di dalamnya memiliki turntable, sampler, dan perkusi, selain personel band pada umumnya, seperti drum, gitar, keyboard, dan bas. Anggota Slipknot pada album awal adalah Sid Wilson (turntable/DJ), Joey Jordison (drum), Paul Gray (bas), Chris Fehn (perkusi), Jim Root (gitar), Craig Jones (sampler, keyboardist), Shawn Crahan (perkusi), Mick Thomson (gitar), dan Corey Taylor (vokal) .

Band ini hadir pada saat nu metal mulai merajai musik cadas. Diawali dengan Korn, maka berturut-turut hadir Limpbizkit, POD, I'll Nino, dan sebagainya. Slipknot hadir kemudian dengan sentuhan yang berbeda. Brutal dan seperti gerombolan pembawa mimpi buruk. Nuansa kelamnya terpengaruh oleh Korn, tapi lebih kelam. Lagu-lagunya juga banyak beratmosferkan nuansa horor.

Penggunaan topeng oleh para personel Slipknot menguatkan tema horor tersebut. Si Joey drummer menggunakan topeng polos seperti hantu Jepang. Shawn si perkusi mengenakan topeng badut yang terinsipirasi dari badut seram dalam film "IT", Pennywise.

Horor sendiri beragam. Jenis horor di antaranya horor klasik yang berupa hantu dan makhluk halus, monster, slasher atau ancaman dari pembunuh berantai, dan cult atau perkumpulan pemuja sesuatu yang sesat. 

Ketika mendengar slipnot, aku merasai nuansa horor terutama slasher atau ancaman dari psikopat sekaligus pembunuh berantai. Tema-temanya lebih ke tema kegilaan dan gangguan mental.

Video klipnya untuk lagu berjudul "Spit it Out" terinspirasi dari film Stanley Kubric terkenal berjudul "The Shining". Dikisahkan ada seseorang yang mengalami kegilaan sehingga menyerang orang-orang di sekelilingnya dengan kejam. Menurutku video klip yang diperankan para personel Slipknot itu unik, menarik, sekaligus kocak. Bagian yang lucu itu ketika sebuah pintu dibuka dan di dalamnya penuh personel Slipknot yang berdesakan.  

Ada 15 tembang dalam album pertama Slipknot yang dirilis pada tahun 1999 tersebut. Yakni, "742617000027", "(sic)", "Eyeless", "Wait and Bleed"    , "Surfacing", "Spit It Out", "Tattered & Torn", "Frail Limb Nursery", "Purity", "Liberate", "Prosthetics", "No Life", "Diluted", "Only One", dan    "Scissors".

Aku mendengar keseluruhan lagu-lagu ini beberapa hari lalu. Ketika mendengarnya lagi, aku merasa album pertama Slipknot ini terbaik di antara kelima album studio Slipknot. Nomor dua terbaik adalah album "Iowa" yang dirilis tahun 2011.

Mendengar lagu-lagu tersebut aku membayangkan adegan-adegan dalam film horor. Dalam lagu "Eyeless", dikisahkan si tokoh mendengar suara-suara dalam kepalanya yang menyuruhnya berbuat sesuatu yang buruk. 

"(Sic)" bercerita tentang kemarahan, namun yang menarik dalam lagu ini adalah baris "you can't kill cause I'am already inside you". Tembang "Wait and Bleed" ada yang menyebut lagu ini tentang seseorang yang sekarat.

Tema kemarahan juga ada dalam lagu "Surfacing", "Spit it Out", dan "Prosthetic". Sedangkan tema-tema slasher banyak bertebaran di tembang-tembang lainnya dalam album awal ini. "Tattered & Torn", "Diluted" seperti seseorang yang mengalami gangguan mental dan kejiwaan kemudian seperti mendapatkan halusinasi. "Purity" ditarik dan tidak diedarkan lagi karena mendapat protes. 

Konon lagu itu terinspirasi dari kisah horor seseorang yang dikubur hidup-hidup. Lagu yang paling seram dan seperti seseorang yang berbicara sendiri untuk membahas kejahatan adalah "Scissors". Tembang "Scissors" yang berdurasi sepanjang delapan menit terasa meneror, seperti gumaman seseorang yang menikmati perbuatan kejinya.

Perkusi menjadi alat musik yang memberikan nuansa musik berbeda dalam lagu-lagu Slipknot (dok. twitter @slipknot)
Perkusi menjadi alat musik yang memberikan nuansa musik berbeda dalam lagu-lagu Slipknot (dok. twitter @slipknot)
Album Kedua Slipknot, "Iowa" lebih kelam dan depresif. Ada beberapa lagu "menyeramkan" dalam album ini ada 14 lagu dengan tembang terkenal "People=Sh*t", "Disasterpiece", "My Plague", "dan Left Behind". Namun, yang menurutku paling masterpiece adalah "Iowa".

"Iowa" berdurasi panjang, yakni 15 menit lebih. Lagu ini berinstrumen minimalis. Namun musiknya mengintimidasi, apalagi ketika Corey bercerita, bergumam, dan kemudian berteriak. 

Ada beberapa cerita seram tentang proses perekaman lagu ini yang membuatku tertegun membacanya. Mereka melakukan berbagai cara untuk menghasilkan nuansa seperti yang ingin disampaikan dalam lagu-lagu tersebut.

Karena tema-tema lagunya yang kontroversial, ada saja pihak yang menuduh band ini sebagai band beraliran sesat atau band pemuja setan. Kalau menurutku band ini unik dan ada sisi jeniusnya karena mereka menggunakan nuansa dan penampilan horor sehingga musik mereka berbeda. Kualitas bermain personel Slipknot juga tak kalah jempolan, seperti Joey Jordison yang dijuluki flash drummer karena bermain sangat cepat. 

Sayangnya Joey memutuskan keluar dari band ini. Corey juga memiliki rentang suara yang lebar. Ia juga mampu melakukan rap dengan sangat cepat, melampaui kemampuan rapper kebanyakan. Perkusi juga rupanya tak bisa diremehkan, menjadi alat musik yang memberikan sentuhan berbeda.

Oh ya dengar-dengar mereka akan menggarap album baru, bekerja sama dengan produser album "Iowa", Ross Robinson. Wah apakah albumnya bakal seepik album "Iowa" ya? Mereka akan melakukan tur mulai tahun 2019.

Slipknot akan berencana merilis album anyar (dok. twitter @slipknot)
Slipknot akan berencana merilis album anyar (dok. twitter @slipknot)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun