Makna lagunya bisa beragam bergantung pada intepretasi tiap pendengarnya. Ada yang menyebut lagu ini upaya pendekatan ke Tuhan. Ada pula yang memaknainya dengan perasaan lelah dan muak dengan realita yang tak banyak berpihak pada kebenaran. Video musiknya bisa disimak di sini.
Lagu ini masuk dalam album kedua Burgerkill berjudul "Berkarat" yang dirilis akhir tahun 2003. Tembang ini menjadi salah satu tembang Burgerkill yang populer. Album ini juga mendulang penghargaan ajang musik bergengsi AMI Award 2004 untuk kategori "best metal production".
Siapakah Burgerkill?
Aku sendiri sampai saat ini tak tahu banyak tentang band beraliran metalcore atau ada yang menyebutnya hardcore atau death metal. Band ini memang memiliki segmen pasar tersendiri. Lagu-lagunya tak banyak diputar di kanal-kanal mainstream. Namun, meski demikian kualitas dari band ini terakui. Band ini pernah mendapat kontrak label Sony Music Entertainment, namun kemudian terhenti karena perbedaan konsep bermusik. Saat ini mereka di bawah label mereka sendiri, Â Revolt Records.
Saat itu personelnya adalah Ivan Firmansyah alias Ivan Scumbag (alm), Kimung, Dadan, dan Ebenz. Seperti band pada umumnya terjadi gonta-ganti personel. Yang eksis saat ini yakni Vicky, Ebenz, Agung, Putra, dan Ramdan.
Awalnya mereka membuat album kompilasi. Sisi terang terjadi pada tahun 2000 dengan dirilisnya album perdana  bertajuk "Dua Sisi" di bawah label Riotic Records. Setelah album kedua yang sukses, mereka merilis "Beyond Coma and Despair" (2006) di bawah label Revolt Records. Album berikutnya adalah "Venomous"(2011) dan "Adamantine" (2018). Dua album terakhir ini diisi oleh Vicky sebagai vokalis.
Band ini kaya akan prestasi. Selain penghargaan AMI Award 2005, mereka juga mendapatkan nominasi "Band Independent Terbaik" dari majalah News Music pada tahun 2000, dan band terbaik oleh Rolling Stone Indonesia pada tahun 2007. Album mereka juga pernah diedarkan ke Australia dan mendapat sambutan hangat.
Omong-omong aku belum pernah menonton langsung aksi panggung Burgerkill. Oleh karenanya aku penasaran seberapa cadas tembang-tembang Burgerkill. Aku juga harap-harap cemas Burgerkill berkolaborasi dengan Padi ajang Synchronize Festival 2018 yang diadakan di Gambir Expo, Kemayoran 5-7 Oktober 2018.
Tentang tembang favorit Burgerkill, aku baru mendengar beberapa lagunya. "Tiga Titik Hitam" tentunya favorit. Lainnya adalah "Only The Strong" yang porsi instrumentalianya cukup panjang dan "Under The Scars" yang lagunya bikin mata terbuka. Oh ya mereka juga merilis musik video musik baru pada 7 Agustus 2018 berjudul "Superficial" yang masuk dalam album anyar mereka "Adamantine".