Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Ini yang Bikin Nonton Langsung Asian Games 2018 Itu Seru

25 Agustus 2018   16:47 Diperbarui: 25 Agustus 2018   16:50 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sugianto memastikan masuk final (dok. Tribunnews)

Yel-yel "Indonesia" membahana di tempat pertandingan pencak silat. Di sela-sela meneriakkan yek-yel, para suporter menyanyikan Garuda di Dadaku dengan lantang. Sementara seorang anak kecil dengan penuh semangat melambai-lambaikan bendera merah putih.

Sebulan sebelum Asian Games 2018 dimulai, aku sudah menyiapkan anggaran untuk membeli tiket dan pertandingan. Namun karena beban pekerjaan dan fisik yang masih kurang fit beberapa pertandingan cabang olah raga pun kulewatkan dan menontonnya lewat televisi atau video streaming.

Hingga hampir seminggu Asian Games ke-18 dihelat, aku baru menyaksikan dua cabang olah raga secara langsung. Yang pertama Kabaddi di Teater Garuda, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan berikutnya adalah Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat TMII. Dua-duanya kupilih karena rasa penasaran, serta lokasinya yang tak begitu jauh dari rumah dan harga tiket pertandingannya yang relatif terjangkau, yakni Rp 50 ribu.

Selain beli secara online, beberapa pertandingan juga bisa tiketnya dibeli di tempat (dokpri)
Selain beli secara online, beberapa pertandingan juga bisa tiketnya dibeli di tempat (dokpri)
Ada beberapa poin plus yang kurasakan tatkala menyaksikan pertandingan olahraga secara langsung. Oleh karena aku awam dengan permainan Kabaddi maka aku mendapat wawasan baru tentang olah raga tradisional asal India tersebut.

 Aku jadi lebih paham cara bermain dan aturannya daripada hanya membaca dan melihat video streaming-nya. Begitu pula halnya dengan ketika menonton aksi Pencak Silat, aku jadi tahu bentuk teguran yang bisa mendatangkan nilai minus ke pemain.

Yang kedua, aku jadi tahu lokasi pertandingan dan fasilitas venue tersebut. Teater Garuda rupanya cukup layak jadi tempat pertandingan. Tempatnya lumayan besar dengan menampung ratusan bahkan mungkin seribu penonton. Toiletnya juga bersih. Hanya lokasinya jauh di dalam TMII, sehingga perlu biaya lagi untuk membeli tiket masuk TMII. Jalan kaki ke dalamnya cukup menguras energi, paling mudah dijangkaunya lewat pintu dua TMII (cerita lengkap di artikel "Rasa Penasaran akan Kabaddi pun Terbayar")

Tempat Padepokan Pencak Silat TMII nyaman dan strategis (dokpri)
Tempat Padepokan Pencak Silat TMII nyaman dan strategis (dokpri)
Sementara itu, tempat pertandingan Pencak Silat rupanya baru saja direnovasi. Tempatnya luas bisa menampung duaribuan penonton, cukup megah, dan fasilitas seperti toilet juga terjaga kebersihannya. Ada juga fasilitas untuk charging baterai ponsel.

Padepokan Pencak Silat ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, baik bus Trans Jakarta maupun mikrolet. Lokasinya berdekatan dengan TMII, di dekat Masjid At-Tien sehingga tidak perlu membeli karcis masuk TMII.

Asyiknya nonton pertandingan secara langsung berikutnya adalah melihat secara nyata energi dan juga emosi pemain. Energi pemain seolah tersalurkan dan bisa dirasakan ketika mereka beraksi. Ketika pesilat putera Indonesia lawan pesilat Iran hingga KO, ada rasa bangga juga rasa kasihan ke pemain lawan.

Tempat pertandingannya berkelas internasional dan bangku penontonnya banyak (dokpri)
Tempat pertandingannya berkelas internasional dan bangku penontonnya banyak (dokpri)
Faktor berikutnya adalah keantusiasan, euforia dan dukungan suporter. Ini hal yang tak ternilai. Ada rasa haru, senang dan bangga ketika bergabung dengan para suporter meneriakkan 'Indonesia' atau bernyanyi Garuda di Dadaku. Rasa haru dan bangga juga menjalar ketika atlet yang didukung berhasil menang dan lanjut ke babak berikutnya.

Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang...(Garuda di Dadaku, Netral)

Antusias suporter mendukung atlet Indonesia bikin haru (dokpri)
Antusias suporter mendukung atlet Indonesia bikin haru (dokpri)
Waktu menonton Pencak Silat aku terharu dengan sekelompok suporter yang tidak lelah menyemangati atlet Indonesia. Ada anak kecil yang kebagian melambai-lambaikan bendera. Ia nampak senang dan bangga akan tugasnya. 

Ada juga kepala pemandu sorak yang memberi komando untuk bersorak atau bernyanyi. Hihihi seru. Aku kemudian pindah tempat duduk di dekat mereka dan jadi ikut-ikutan semangat bersorak-sorak.

Atlet Pencak Silat Indonesia menang setelah lawannya tak mampu bangkit hingga hitungan sepuluh (dokpri)
Atlet Pencak Silat Indonesia menang setelah lawannya tak mampu bangkit hingga hitungan sepuluh (dokpri)
Omong-omong kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 ini berkat dukungan banyak pihak, dari panitia penyelenggara, atlet nasional, suporter, dan juga official partner. 

Salah satu official partner adalah Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas yang memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan Asian Games dari awal, termasuk kirab obor, peningkatan fasilitas venue dan menggaungkan demam Asian Games ke masyarakat luas dengan tagline Untukmu Indonesiaku.

Wah semoga Pencak Silat bisa jadi lumbung medali emas. Apalagi sudah dipastikan pada hari ini (Sabtu, 25 Agustus) dua pesilat sudah lolos babak final, rekan lainnya semoga juga akan menyusul di kategori berbeda.

Sugianto memastikan masuk final (dok. Tribunnews)
Sugianto memastikan masuk final (dok. Tribunnews)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun