Yel-yel "Indonesia" membahana di tempat pertandingan pencak silat. Di sela-sela meneriakkan yek-yel, para suporter menyanyikan Garuda di Dadaku dengan lantang. Sementara seorang anak kecil dengan penuh semangat melambai-lambaikan bendera merah putih.
Sebulan sebelum Asian Games 2018 dimulai, aku sudah menyiapkan anggaran untuk membeli tiket dan pertandingan. Namun karena beban pekerjaan dan fisik yang masih kurang fit beberapa pertandingan cabang olah raga pun kulewatkan dan menontonnya lewat televisi atau video streaming.
Hingga hampir seminggu Asian Games ke-18 dihelat, aku baru menyaksikan dua cabang olah raga secara langsung. Yang pertama Kabaddi di Teater Garuda, kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan berikutnya adalah Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat TMII. Dua-duanya kupilih karena rasa penasaran, serta lokasinya yang tak begitu jauh dari rumah dan harga tiket pertandingannya yang relatif terjangkau, yakni Rp 50 ribu.
 Aku jadi lebih paham cara bermain dan aturannya daripada hanya membaca dan melihat video streaming-nya. Begitu pula halnya dengan ketika menonton aksi Pencak Silat, aku jadi tahu bentuk teguran yang bisa mendatangkan nilai minus ke pemain.
Yang kedua, aku jadi tahu lokasi pertandingan dan fasilitas venue tersebut. Teater Garuda rupanya cukup layak jadi tempat pertandingan. Tempatnya lumayan besar dengan menampung ratusan bahkan mungkin seribu penonton. Toiletnya juga bersih. Hanya lokasinya jauh di dalam TMII, sehingga perlu biaya lagi untuk membeli tiket masuk TMII. Jalan kaki ke dalamnya cukup menguras energi, paling mudah dijangkaunya lewat pintu dua TMII (cerita lengkap di artikel "Rasa Penasaran akan Kabaddi pun Terbayar")
Padepokan Pencak Silat ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, baik bus Trans Jakarta maupun mikrolet. Lokasinya berdekatan dengan TMII, di dekat Masjid At-Tien sehingga tidak perlu membeli karcis masuk TMII.
Asyiknya nonton pertandingan secara langsung berikutnya adalah melihat secara nyata energi dan juga emosi pemain. Energi pemain seolah tersalurkan dan bisa dirasakan ketika mereka beraksi. Ketika pesilat putera Indonesia lawan pesilat Iran hingga KO, ada rasa bangga juga rasa kasihan ke pemain lawan.
Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang...(Garuda di Dadaku, Netral)
Ada juga kepala pemandu sorak yang memberi komando untuk bersorak atau bernyanyi. Hihihi seru. Aku kemudian pindah tempat duduk di dekat mereka dan jadi ikut-ikutan semangat bersorak-sorak.
Salah satu official partner adalah Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas yang memberikan dukungan penuh atas penyelenggaraan Asian Games dari awal, termasuk kirab obor, peningkatan fasilitas venue dan menggaungkan demam Asian Games ke masyarakat luas dengan tagline Untukmu Indonesiaku.
Wah semoga Pencak Silat bisa jadi lumbung medali emas. Apalagi sudah dipastikan pada hari ini (Sabtu, 25 Agustus) dua pesilat sudah lolos babak final, rekan lainnya semoga juga akan menyusul di kategori berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H