Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rawon dan 17-an

16 Agustus 2018   23:41 Diperbarui: 17 Agustus 2018   00:17 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rawon masakan khas Jawa Timuran (dok. Travel.kompas.com)

Yuk Nak, ikut makan bersama

Seorang ibu berusia senja menyapa

dan mengajakku masuk ke rumahnya

Rumah yang sederhana namun penuh kehangatan

Aku tak mengenal mereka

Aku asing dengan mereka

Tapi mereka menyambutku ramah

Seolah aku sudah menjadi bagian mereka

Rumah ini hangat dan penuh aroma

Wangi masakan yang lezat

Aku menebak-nebak masakannya

Pastinya rawon dengan kuah yang pekat

Pak RW,  dan petinggi kampung berkumpul

dalam rumah bambu tersebut

Mereka siap menyantap hidangan ini itu

dari koki terbaik di kampung itu

Aku tak tahu bagaimana bisa hadir di sana

Bersama orang-orang tak kukenal tapi akrab

Kami dikumpulkan dalam rumah sederhana

Menikmati rawon terlezat

Potongan daging empuk dalam wadah

berenang dalam kuah yang gelap

Ketika kuah dan daging itu bertemu lidah

kelezatan sulit dikata pun kurasakan

Suasana ramai menjadi hening

Sepiring rawon, kerupuk dan telur asin

menjadi fokus pancainderawi

Semua menikmati dan memuji

Aku tak tahu bagaimana bisa singgah ke kampung itu

Aku terpaku dengan suasana guyup warga tersebut

Mereka bersemangat 'tuk kerja bakti sambut tujuhbelasan

Usai kerja bakti, perayaan pun diadakan di rumah si ibu lanjut usia

Rumah bambu yang penuh aroma masakan yang sedap

Sudah duabelas tahun berlalu

Aku lupa nama kampung itu

Yang terekam hanya rawon yang lezat

juga senyum hangat koki rawon terhebat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun