Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

9 Tips Agar Badan Tetap Nyaman Selama Perjalanan

6 Agustus 2018   22:34 Diperbarui: 6 Agustus 2018   23:19 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melakukan perjalanan, baik perjalanan bisnis ataupun dalam rangka liburan memang menyenangkan. Tapi ada kalanya karena kurang persiapan, perjalanan tersebut bisa berakhir tidak menyenangkan. Nah, berikut sembilan tips agar perjalanan bukan hanya mendapatkan gambar dan cerita indah, tapi juga bikin badan tetap nyaman.

Aku suka melakukan perjalanan. Namun ada beberapa jenis perjalanan yang membuatku was-was dan agak gentar. Yang pertama adalah perjalanan panjang yang memakan waktu seharian bahkan berhari-hari. Berikutnya adalah penerbangan dini dan pagi hari.

Jenis perjalanan pertama yang memakan waktu berjam-jam, seharian hingga berhari-hari tentunya perlu stamina dan kondisi tubuh yang prima. Jangan sampai baru separuh perjalanan, tubuh sudah mulai terasa tumbang. 

Perjalanan yang cukup panjang ini salah satunya kualami ketika mudik lebaran lalu dengan kendaraan pribadi yang berasa Tour de Java. Kami melakukan perjalanan pulang pergi dari Jakarta menuju Banyuwangi. Untunglah masih ada jeda untuk makan, tidur, dan menikmati panorama sehingga tubuh masih bisa beristirahat.

Kami berdua mendaki Kawah Ijen dalam cuaca hujan gerimis dan kurang tidur pada malam sebelumnya karena takut kesiangan (dokpri)
Kami berdua mendaki Kawah Ijen dalam cuaca hujan gerimis dan kurang tidur pada malam sebelumnya karena takut kesiangan (dokpri)
Perjalanan dengan naik pesawat dini dan pagi hari juga jenis perjalanan yang membuatku perlu persiapan lebih. Biasanya ketika melakukan penerbangan sebelum pukul enam pagi maka aku tidak tidur karena takut terlambat ke bandara, apalagi jarak rumah ke bandara tidak dekat. Nah, gara-gara kurang tidur inilah biasanya tubuhku berontak. Ada rasa tidak nyaman seperti mual dan pening seperti yang kualami baru-baru ini ketika melakukan penerbangan pagi hari. 

Karena beberapa hari sebelum berangkat kurang tidur dan jelang keberangkatan juga tidak tidur maka akumulasi ketidaknyamanan pun terjadi. Biasanya jika rasa tidak nyaman pada badan ini tidak segera diatasi maka yang terjadi kemudian badan agak masuk angin, hingga mengalami batuk dan pilek.

Jenis perjalanan berikutnya yang masuk kategori perlu persiapan lebih adalah kombinasi dari dua jenis perjalanan tersebut, penerbangan pagi plus jadwal yang padat hingga larut malam. 

Dulu aku dan teman-temanku sering berburu tiket murah ke luar kota ataupun ke luar negeri. Agar hemat waktu dan tempat yang dituju bisa maksimal maka setelah pesawat mendarat kami langsung ke berbagai obyek wisata hingga larut malam. Jika tidak ada persiapan, selesai cuti berlibur tubuh malah ambruk hehehe.

Setelah hari sebelumnya hampir seharian penuh melakukan penerbangan dan perjalanan Jakarta ke Derawan, pagi-pagi benar kami berangkat ke Kakaban sehingga fiisik harus prima (dokpri)
Setelah hari sebelumnya hampir seharian penuh melakukan penerbangan dan perjalanan Jakarta ke Derawan, pagi-pagi benar kami berangkat ke Kakaban sehingga fiisik harus prima (dokpri)
Dari berbagai pengalaman baik yang nyaman maupun yang tidak mengenakkan saat melakukan perjalanan tersebut maka aku berkesimpulan perlu melakukan sembilan persiapan ini agar badan tetap sehat selama dan sesudah perjalanan. Berikut tips agar badan tetap nyaman selama melakukan perjalanan jauh ataupun penerbangan pagi-pagi:

1. Cukup Tidur dan Istirahat Sebelum Melakukan Perjalanan

Cukup tidur dan cukup istirahat merupakan kunci pertama agar badan tetap prima selama melakukan perjalanan. Jangan sampai kelelahan dan tubuh pucat ketika masuk ke dalam pesawat dan melakukan penerbangan pagi hari. Jangan begadang ketika keesokan harinya melakukan perjalanan panjang seharian atau hingga berhari-hari. Tapi terkadang hal tersebut sulit dihindari, terutama ketika dapatnya penerbangan dini hari. 

Jika terpaksa tidak tidur agar dapat ke bandara tepat waktu maka jangan lupa melakukan tips-tips berikutnya, terutama mengisi perut terlebih dahulu dan upayakan untuk bisa istirahat di dalam pesawat. Jika tubuh kelelahan kurang istirahat dan perut kosong maka tubuh bakal terancam masuk angin.

2. Mengisi Perut Terlebih Dahulu

Perjalanan jauh maupun penerbangan pagi-pagi benar memerlukan kondisi badan yang oke. Untuk itu jangan sampai perut kosong ketika hendak melakukan perjalanan. Selain bermanfaat untuk menambah energi, makanan penting agar dikonsumsi sebagai pelindung dan pertahanan tubuh, serta mencegah tubuh mengalami kondisi stress. Jika perut kosong dan kemudian sepanjang perjalanan terpapar hawa dingin penyejuk udara maka badan akan rentan mengalami masuk angin.

Mengisi perut dengan nasi goreng lebih baik daripada tidak makan sama sekali dan perut kosong (dokpri)
Mengisi perut dengan nasi goreng lebih baik daripada tidak makan sama sekali dan perut kosong (dokpri)

3.Membawa Bekal dan Camilan

Membawa bekal makanan baik berupa makanan yang cukup mengenyangkan seperti roti lapis maupun makanan ringan untuk camilan akan membantu selama perjalanan. Siapa tahu tiba-tiba kita merasa lapar sementara penjual makanan sulit ditemui. Kan nggak enak jika maag kambuh atau malah masuk angin gara-gara terlambat makan. Membawa camilan seperti keripik buah, permen jahe dan permen asam juga membantu saat merasa mual dalam perjalanan. 

Kudapan juga bisa berupa buah-buahan, seperti buah pisang dan jeruk. Waktu aku melakukan perjalanan ke Malang dari Jakarta dengan kendaraan pribadi aku sangat terbantu dengan bekal yang kubawa.

4. Jangan Sampai Dehidrasi

Dehidrasi selama perjalanan itu tidak enak. Bibir dan mulut kering, haus, kemudian kepala agak pening dan kemudian jadi bete. Oleh karenanya aku selalu membawa botol air minum di tasku. Biasanya isi air minumku sekedar air putih biasa , tapi jika aku merasa agak mual aku suka membawa minuman yang agak asam. Tak masalah agak ribet mencari toilet, asalkan tidak dehidrasi.

5. Menggunakan Pakaian yang Nyaman

Menggunakan pakaian yang nyaman juga membantu membuat perjalanan menjadi terasa nyaman. Jika aku melakukan perjalanan ke tempat yang panas, aku cukup membawa pakaian berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Bawahannya bisa berupa rok panjang atau celana panjang yang nyaman dan tidak menganggu ketika bergerak. Untuk alas kakinya bisa berupa sepatu sneaker atau sepatu datar yang nyaman.

Kalau tujuannya untuk mendaki ke gunung, aku sedia baju hangat seperti sweater dan jaket plus syal dan sarung tangan jika diperlukan. Waktu ke Banyuwangi aku tidak menduga pasangan mengajak mendaki ke Kawah Ijen. Alhasil malamnya aku belanja jaket terlebih dahulu. Jaket ini sangat membantu mengusir hawa dingin dan menjadi pelindung saat hujan gerimis tiba.

Saat ke Bromo aku mengenakan sweater dan jaket. Setelah turun badan jadi hangat, jadinya jaket kulepas biar nyaman bergerak (dokpri)
Saat ke Bromo aku mengenakan sweater dan jaket. Setelah turun badan jadi hangat, jadinya jaket kulepas biar nyaman bergerak (dokpri)

6. Siapkan Pelindung Tubuh

Menggunakan pelindung tubuh itu perlu. Jangan sampai pulang dengan kondisi kulit gosong, sakit kepala, kulit kepala mengelupas karena sengatan matahari saat berlibur ke daerah pantai. Jangan sampai juga badan menggigil kedinginan hingga bibir biru dan kuping sakit saat treking ke pegunungan.

Pelindung tubuh saat ke pantai bisa berupa sunblock, kacamata pelindung ultraviolet, topi, dan juga payung. Sedangkan pelindung saat ke daerah dingin bisa berupa jaket, sweater, topi yang menutup telinga, syal, dan sarung tangan.

Saat ke pantai perlu mengenakan sunblock dan sunglasses. Lebih mantap lagi jika menggunakan topi (dokpri)
Saat ke pantai perlu mengenakan sunblock dan sunglasses. Lebih mantap lagi jika menggunakan topi (dokpri)

7. Sempatkan Istirahat Selama Perjalanan

Jika melakukan penerbangan dini hari ataupun penerbangan sebelum pukul enam pagi, maka aku upayakan untuk mencuri tidur di pesawat. Jika acaranya padat dan perjalanannya kemudian memakan waktu seharian hingga lebih maka aku juga mencuri-curi waktu tidur agar badan bisa beristirahat dan tidak kelelahan.

Ketika melakukan Tour de Java selama mudik kemarin, kami tiap beberapa jam menghentikan kendaraan dan beristirahat selama beberapa saat. Kami keluar mobil dan melemaskan badan agar badan tidak pegal. Ketika sudah mulai mengantuk maka kami pun segera menuju tempat menginap dan melanjutkan perjalanan keesokan paginya saat badan sudah segar.  

8. Makan Serat dari Buah-buahan dan Sayuran Itu Perlu

Biasanya saat perjalanan kita kurang perhatian terhadap makanan dan makan apa adanya. Setelah itu bisa jadi tubuh malah lemas atau malah sakit perut. Lebih baik sih saat perjalanan juga cukup menyantap makanan berserat yang bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan sehingga badan tetap sehat dan perut terasa nyaman.

Upayakan mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan (dokpri)
Upayakan mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan (dokpri)

9. Bawa Tolak Angin

Jika penerbangan dini hari tidak bisa dihindari ataupun aku akan melakukan perjalanan yang memakan waktu berjam-jam hingga seharian maka aku membawa Tolak Angin sebagai bekal perjalanan. Aku meminumnya dulu sebelum melakukan perjalanan panjang atau sebelum naik pesawat. Setelahnya aku merasa nyaman dan daya tahan tubuhku terasa meningkat.

Bawa Tolak Angin di tas (dokpri)
Bawa Tolak Angin di tas (dokpri)
Tolak angin ini juga kubawa ke dalam tasku sebagai penolong pertama saat badan mulai terasa kurang nyaman, seperti terasa pusing, perut kembung, mual, badan mulai meriang, dan ketika mulai mabuk perjalanan. Dari segi rasa, aku menyukai rasanya karena terbuat dari bahan pilihan berupa jahe, daun mint, madu, daun cengkeh, adas, dan kayu ules. Aku jadi ingat nenekku yang juga suka membuatkan minuman jahe dengan rempah-rempah pada waktu aku masih kecil. Aroma dan rasa rempah-rempah ini membuat badanku nyaman dan hangat.

Ke laut, ke gunung juga terbantu dengan Tolak Angin (dokpri)
Ke laut, ke gunung juga terbantu dengan Tolak Angin (dokpri)
Selama ini ramuan Sidomuncul ini membantuku mengatasi masuk angin dan meredakan gejala batuk pilek. Ketika aku merasa mabuk perjalanan pada saat melewati jalan yang berkelok-kelok, Tolak Angin membantuku meredakan perasaan mabuk perjalanan yang tidak enak itu. Ia juga aman dikonsumsi karena diproses di pabrik modern berstandar good manufacturing practices dan telah melalui quality control yang ketat, serta telah lulus uji toksisitas dan uji khasiat.

Ketika akhir bulan lalu kami ke Belitung, ia menjadi sobatku selama perjalanan. Karena aku tidak tidur dikarenakan penerbangan pagi-pagi maka aku pun mengkonsumsi Tolak Angin ini setelah makan terlebih dahulu agar tidak mual dan muntah. Ketika kemudian kami menjelajah pantai-pantai dan beraktivitas seharian, aku merasa nyaman dengan ramuan herbal ini. Ketika kami mendaki dalam cuaca hujan gerimis di Kawah Ijen kami tetap fit karena sebelumnya juga minum Tolak Angin.

Hemmmm dengan Tolak Angin tidak perlu kuatir melakukan perjalanan.

Beraktivitas di Belitung jadi nyaman dengan Tolak Angin. Tak takut mual, muntah dan mabuk perjalanan (dokpri)
Beraktivitas di Belitung jadi nyaman dengan Tolak Angin. Tak takut mual, muntah dan mabuk perjalanan (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun