Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serunya Menjadi Pemburu Air Terjun

8 Juli 2018   21:10 Diperbarui: 8 Juli 2018   21:37 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coban Randa di Kabupaten Malang yang menjadi favorit wisatawan (dokpri)

Udara segar. Keringatku sudah mulai bercucuran. Meski sudah menjelang Ashar rupanya treking menuju air terjun cukup menguras tenaga. Apalagi dilakukan saat bulan puasa. Ketika akhirnya bunyi gemuruh itu terdengar, aku pun sukacita. Wah asyik. Ngadem sejenak sambil foto-foto dengan Coban Pelangi, sebelum pulang ke rumah.

Akhir pekan memang asyiknya berwisata alam. Jika hanya punya waktu terbatas untuk liburan, namun tetap ingin berwisata dan berolah raga, kenapa tidak berwisata ke coban saja? Lokasi air terjun atau yang biasa disebut coban dan curug di Bogor dan kota-kota lainnya umumnya tidak terlampau jauh ditempuh dari pusat kota.

Ada berbagai coban yang asyik dikunjungi saat akhir pekan. Coban Randa dan Coban Talun di Kabupaten Malang, Kakek Bodo di Tretes, Curug Cibeureum di Cibodas, Curug Sawer di kawasan Situ Gunung, Air Terjun Tawangmangu, dan Air Terjun Gitgit di Bali.

Apa sih yang bikin asyik menjadi pemburu air terjun? Pengalaman ataupun motivasi setiap orang untuk memilih berlibur dengan mengunjungi air terjun itu berbeda-beda. Menurutku berburu air terjun itu wisata yang murah meriah dengan manfaat yang besar. Selain dapat menghirup udara bersih dan segar, kita dapat menyesapi pemandangan hijau pepohonan yang menyejukkan mata. Bonusnya badan juga ikut berolah raga karena beberapa air terjun mensyaratkan pengunjung untuk trekking lumayan panjang sebelum mendapatkan panorama indah.

Berjalan kaki melewati hutan bagi yang jarang berolah raga seperti saya tentunya menjadi tantangan tersendiri. Apalagi jika medannya agak terjal ataupun naik turun cukup menguras energi. Ketika kaki dan punggung mulai pegal kemudian melihat sosok air terjun tersebut rasanya begitu hepi. Aku pun siap bermain air.

Belum banyak air terjun yang sudah kudatangi. Berikut air terjun yang pernah kudatangi dan kurekomendasikan untuk dijelajahi.

Trio Coban di Malang

Ada berbagai coban di Malang dan sekitarnya. Asyiknya coban-coban ini relatif mudah dikunjungi dan tak begitu jauh dari pusat kota Malang. Tiga coban yang menjadi favorit adalah Coban Randa, Coban Talun, dan Coban Pelangi.

Coban Randa makin naik pamor setelah mencoba mem-branding diri sebagai wisata keluarga. Sebelum menuju air terjun, ada banyak wahana permainan anak-anak seperti labirin, bermain panahan, dan ragam permainan anak lainnya.  

Sebenarnya Coban Randa air terjun favoritku di Malang jika kangen melihat air terjun. Spot air terjunnya indah. Airnya dingin dan hawanya begitu sejuk. Enak sekali berendam air di sungai sambil duduk di bebatuan. Sayangnya sekarang ada banyak monyet di sini. Jika mendekati jam makan siang, monyet-monyet bermunculan dari hutan.

Coban Talun juga tak kalah indahnya. Lokasinya tak jauh dari obyek wisata Selekta, Batu. Sedangkan Coban Pelangi terletak di Tumpang. Pengunjung harus treking terlebih dahulu. Sebenarnya tidak lama sih, seingatku sekitar 30 menit pengunjung sudah bisa bertemu air terjun. Disebut pelangi karena pada waktu tertentu di sekitar air terjun terbentuk pelangi yang indah.

Coban Pelangi sayang pelanginya sedang tak muncul (dokpri)
Coban Pelangi sayang pelanginya sedang tak muncul (dokpri)
Kakek Bodo di Tretes

Tak jauh dari Malang dan Pasuruan, juga ada air terjun yang cantik. Namanya, Kakek Bodo. Hehehe namanya lucu ya. Sudah tiga kali aku ke sana, yang terakhir agak was-was karena monyetnya semakin banyak.

Dulu kami bebas bermain dengan air terjunnya. Bahkan aku pernah diajak masuk di bawah air terjun sesaat. Wah sensasinya itu sulit dilukiskan dengan kata-kata. Seru banget sih waktu masih boleh langsung bermain air di dekat air terjun. Waktu terakhir ke sini air terjunnya sudah dibatasi dengan pagar. Ada kekuatiran pada musim hujan bakal membahayakan wisatawan.

Curug di Bogor yang Memaksa Bergerak

Yang kusuka berburu curug di kawasan Bogor itu adalah suasana hutannya masih terasa. Hutan-hutan di sini sangat besar pengaruhnya bagi keseimbangan iklim Bogor dan daerah di sekitarnya. Ia menjadi penyangga iklim, menjaga kualitas sumber air, sebagai paru-paru daerahnya, juga menjadi habitat hewan-hewan yang tinggal di sana.

Aku masih ingat ketika tersengal-sengal menuju Curug Cibeureum di Cibodas. Ketika akhirnya tiba, wah senangnya. Pengalaman berbeda kurasakan ketika berkunjung ke Curug Sawer di Situ Gunung. Rupanya lokasi air terjunnya lumayan jauh dari danau atau Situ Gunung. Pepohonan tinggi di kawasan Situ Gunung enak dinikmati. Setelah sarapan, kami pun memilih naik ojek menuju kawasan curugnya. Busyet deg degan banget naik ojek melewati jalanan nan sempit dan terjal. Deg degannya bertambah ketika kembali. Dibandingkan air terjunnya, malah yang lebih berkesan adalah perjalanan naik ojeknya yang berasa seperti petualanganberkendara off road. 

Curug Sawer di Situ Gunung seru dengan naik ojek (dokpri)
Curug Sawer di Situ Gunung seru dengan naik ojek (dokpri)
Pengalaman berbeda kurasakan ketika mengunjungi Air Terjun di Tawangmangu dan juga Air Terjun Gitgit di Bali. Sama-sama indah, cara menuju air terjunnya berbeda. Pengunjung sudah disediakan anak tangga untuk menuju air terjun Tawangmangu, sediakan ketika menuju Gitgit, kami berjalan melewati sawah kiri kanan, kemudian hutan lalu disambut air terjun yang sejuk. Yang lucu ketika kami mengunjungi Curug Cikaso di kawasan Ujung Genteng. Eh airnya sedang surut karena pas musim kemarau.

Air terjun itu rata-rata merupakan bagian dari hutan dan pegunungan sehingga ada yang masuk dalam kompleks kawasan Wanawisata dan Balai Taman Nasional. Jika hutan dan pegunungan itu terjaga dengan baik, maka air terjun itu juga bakal tetap mengucur dan tetap indah sebagai tempat berlibur.  

Aku mencatat Madakaripura serta curug di Halimun dan Gunung Bunder yang dulu belum kesampaian sebagai destinasi wisata hutan dan coban berikutnya. Hemmm akhir pekan berikutnya jadi pemburu curug lagi ah.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun