Ia pun mengajak sanak saudaranya untuk berwirausaha di bidang wisata. Kini bibi dan kakaknya membuka usaha tempat makan dan penginapan ala dormitory.
Beberapa warga setempat juga ikut mendirikan homestay untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menjemput tamu di Terminal Kedatangan Pelabuhan Ketapang hingga ke Surabaya.
Aku mengenal sosok bapak satu anak ini ketika menginap di homestay-nya. Pasangan sangat ingin menuju Kawah Ijen. Aku sendiri kurang begitu antusias karena sudah pernah ke sana.
Tapi kalau kesana lagi sih aku juga tidak masalah. Kami selama ini suka menginap di homestay karena suasananya lebih hangat dan tarifnya 'ramah'.
Biasanya kami hanya numpang tidur selebihnya  beraktivitas di luar dan ngobrol dengan warga setempat.
Homestay ini mendapat ulasan yang bagus dan direkomendasikan di kalangan backpacker. Ketika pemiliknya dihubungi via aplikasi percakapan pun responnya cepat dan bersahabat.
Alhasil dari Baluran kami pun menginap di homestay ini untuk kemudian keesokan paginya menuju Kawah Ijen.
Sambil bertugas di bagian pintu masuk parkir Stasiun Karangasem, Agus bercerita jika awalnya ia tidak sengaja masuk ke bisnis ini.
Awalnya ia menyediakan rumah singgah bagi backpacker yang ingin beristirahat atau kemalaman setiba di stasiun.