Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sejenak Bertamu ke Candi Badut

19 Juni 2018   17:55 Diperbarui: 19 Juni 2018   20:33 1894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanya tertinggal satu arca di relung (dokpri)

Ada yang berpendapat Sang Liswa memang pandai melucu (mbadhut). Ada juga yang berpendapat Badut itu dari kata Bha-dyut yang bermakna sorot Agastya, karena candi ini dibangun untuk menghormati Resi Agasthya, perwujudan lain Dewa Siwa. Pendapat lainnya berkata candi ini terletak di Desa Badut yang banyak pohon badutnya.

Dari brosur yang kubaca di pos penjaga dan keterangan di kompleks candi, Candi Badut dikaitkan dengan prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760M. Karena usianya yang lampau maka candi ini disebut candi tertua di Jawa Timur. Candi ini berfungsi sebagai pemujaan terhadap Siwa sebagai Rsi Agastya.

Lingga yoni di bagian garba grha (dokpri)
Lingga yoni di bagian garba grha (dokpri)
Candi ini sendiri baru ditemukan tahun 1923 oleh kontrolir Belanda yang bekerja di Malang bernama Maureen Brecher. Awalnya hanya berupa gundukan batu bercampur tanah. Kemudian dipugar tahun 1925-1926 oleh B. De Haan yang merupakan petugas jawatan purbakala Hindia Belanda. Di sekeliling candi masih terdapat bebatuan dan semacam pondasi bangunan. Bisa jadi bebatuan itu adalah bagian dari candi perwara, sehingga Candi Badut sebenarnya merupakan kompleks candi.

Oh ya kalau melihat bentuk badannya yang agak tambun, candi ini tidak mirip dengan candi khas Jawa Timur yang rata-rata ramping. Candi ini lebih mirip dengan candi-candi Jawa Tengah. Ada pendapat yang mengaitkan Kerajaan Kanjuruhan dengan Kalingga di Jawa Tengah. Ehm bisa jadi sih.

Ada pondasi dan tetumpukan batuan yang bisa jadi merupakan bagian candi pengiring (dokpri)
Ada pondasi dan tetumpukan batuan yang bisa jadi merupakan bagian candi pengiring (dokpri)
Sore-sore bermain ke candi ini jadi bikin aku penasaran dan membaca ulang sejarah kerajaan-kerajaan di Jawa Timur, khususnya Kanjuruhan. Aku sendiri belum tahu tentang penyebab keruntuhan kerajaan Kanjuruhan. Kisah sejarah memang menarik dibahas. Ya, waktunya membuka kembali pustaka sejarah.

Oknum tak bertanggung jawab mencemari bagian lingga yoni (dokpri)
Oknum tak bertanggung jawab mencemari bagian lingga yoni (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun