Bulan Ramadhan yang jatuh pada musim kemarau bikin ingin selalu menyeruput yang dingin-dingin. Ada banyak pilihan minuman dingin yang nikmat sebagai kawan berbuka puasa. Mau es podeng ada, es campur jarang ditemui di Jakarta, es buah dan sop buah juga tersedia, atau yang klasik seperti es teh manis dan es kolak pisang.
Sebenarnya berbuka puasa langsung dengan minuman dingin kurang dianjurkan. Lebih baik minum sesuatu yang hangat agar aman dan ramah di lambung. Minuman dingin bisa membuat kerja lambung lambat atau perut terasa kembung. Minuman dingin lebih pas jika diminum setelah mengkonsumsi makanan berat.
Wow banyak juga ya pilihannya. Masih banyak lagi sebenarnya yang belum kusebutkan. Mau memilih yang mana, maka tergantung selera sih.
Kalau minuman dingin kekinian seperti ais kepal milo menurutku kurang berkesan. Hal ini dikarenakan teksturnya yang terasa kasar dan milo bubuknya yang agak mengganggu. Tapi memang hal ini sesuai selera sih. Kedua keponakanku malah suka akan ais kepal ini.
Dulu aku bingung perbedaan antara es campur dan es buah saat tinggal di Malang. Dua minuman dingin ini hits banget di Malang jaman dulu dan masih disukai hingga kini.
Rupanya perbedaan utama es campur dan es buah adalah isiannya. Pada es buah, jenis buahnya lebih banyak. Nanas, kelapa muda, alpukat, mangga, sawo dimasukkan dalam es serut plus sirup frambozen atau cocopandan lalu diberi susu kental manis. Sedangkan pada es campur isiannya rata-rata cincau, cendol, kelapa muda, kolang-kaling, nanas, dan alpukat. Cincau inilah yang memberikan rasa khas pada es campur ini.
Karena keluargaku lebih suka es campur maka kami dulu lebih sering membeli es campur daripada es buah. Alasannya, es campur ini lebih segar. Jika musim liburan kami suka membuatnya sendiri.
Sedangkan kakak sangat memfavoritkan es degan. Jika kelapa mudanya lembut dan tipis maka disebut degan, apabila sudah lebih tua maka disebut kelapa muda, jelas kakak. Karena kakak suka dan dulu ayah mudah mendapatkan butiran degan maka kami juga termasuk sering menyediakan es degan sebagai menu berbuka. Es degan ini sudah enak dengan kuahnya sendiri. Tapi jika ingin kuahnya lebih banyak maka Ibu menambahkan es coco pandan.
Nah yang terakhir adalah favoritku, yaitu es podeng. Es podeng ala kami agak berbeda dengan es podeng yang biasa dijual di Jakarta. Es podeng di Jakarta dan yang biasa dijual keliling di Malang mirip dengan es krim santan atau yang biasa disebut es tung tung atau es puter di Malang kemudian ditambahkan agar-agar tawar, kacang, roti tawar, misis dan susu kental manis. Aku suka juga sih tapi lebih mantap es podeng ala kami.
Jika sudah menyantap es podeng ini maka berarti aku sudah kembali ke rumah masa kecilku, di Malang. Oh ya menu ini juga biasa hadir di hari pertama lebaran di rumah.
Itulah macam-macam minuman dingin yang aku dan keluarga favoritkan. Kalau Kalian suka es yang mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H