Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cak Lontong dan Tiga Sosok Inspiratif Ini Ingin Kutemui Selama Ramadhan

29 Mei 2018   16:32 Diperbarui: 29 Mei 2018   16:45 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu diajari bikin mind mapping oleh bang Away (dokpri)

Bulan Ramadhan itu bulan yang penuh berkah, bukan hanya dari sisi ibadah, namun juga sisi produktivitas dan kreativitas. Hayoo siapa yang makin rajin nulis dan makin kerap belajar memasak saat bulan puasa ini? Pada bulan Ramadan ini ada beberapa sosok yang banyak menginspirasiku ingin kutemui. Salah satunya adalah Cak Lontong.

Kali pertama melihat Cak Lontong ini ketika ia masih bergabung dengan grup lawak legendaris Srimulat. Waktu itu peran dan kontribusinya belum menonjol. Namanya kemudian berkibar ketika mulai mencobai karir sebagai stand up comedian. Ia pun punya berbagai ciri khas lawakan, seperti arah lawakannya yang sulit ditebak dan kata 'mikiirrr'. Ia pun menjadi sosok yang ditunggu selama program Indonesia Lawak Klub dengan hasil survei-surveinya yang ngawur.

Baru kemudian kuketahui pelawak bernama asli Lies Hartino ini adalah alumnus ITS jurusan elektro. Walah hahahaha ternyata ia seniorku, sama-sama jebolan ITS meski berbeda jurusan. Waktu di acara kumpul-kumpul alumni beberapa tahun silam, ia pun manggung bersama Mamiek Srimulat (alm) dan Dargombes Tjap Toegoe, dua grup lawak yang membesarkannya. Aku terpingkal-pingkal dengan lawakan mereka yang terasa natural.

(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG)
(KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG)
Dari sosok Cak Lontong ini aku terinspirasi bahwa setiap orang bisa jadi apa saja meski latar belakangnya berbeda. Cak Lontong memiliki latar belakang elektro tapi ia membuktikan bisa jadi komedian yang sukses. Kalau begitu aku bisa tetap menggeluti bidang TI dan juga aktif menulis, termasuk menulis fiksi dan ulasan  film yang tak ada hubungannya sama sekali dengan latarku.

Ramadhan kali ini belum ada undangan bukber yang melibatkan Cak Lontong. Aku hanya melihat sosoknya setiap hari di sebuah program komedi jelang berbuka. Hahaha lumayan lucu, bisa senam wajah sembari menunggu masakan matang.

Sosok berikutnya yang inspiratif bagiku adalah Kang Maman. Tahu penulis berkepala plontos yang rendah hati ini awalnya dari Indonesia Lawak Klub. Ia didapuk sebagai pembaca simpulan acara. Tak kuduga ia ternyata salah satu penggagas acara tersebut.

Bulan April lalu dapat siraman wawasan literasi dari kang Maman (dokpri)
Bulan April lalu dapat siraman wawasan literasi dari kang Maman (dokpri)
Rupanya kang Maman aktif sebagai penulis. Ia sering diundang mengisi acara penulisan ini itu. Aku beruntung pernah mendapat ilmunya yang bernas di acara Kompas Grup yang diadakan di Perpusnas bulan April silam. Pembicaraannya ke sana ke mari tapi isinya aktual menunjukkan kondisi literasi saat ini.

Dari kang Maman aku mendapat motivasi untuk terus tak berpuas diri. Terus belajar, belajar, belajar dan berpraktik dalam menulis agar semakin mahir.

(sumber: gumaman.com)
(sumber: gumaman.com)
Sosok berikutnya juga tak jauh dari hal tulis-menulis. Ia adalah Anwar Natari yang akrab disapa bang Away. Ia gemar membagi ilmu dalam bidang penulisan dengan gayanya yang kasual.

Sudah tiga kali aku mendapat wawasan penulisan dari bang Away yang dulu berambut gondrong. Materinya beragam tentang UU ITE, menulis yang efektif, dan mengembangkan ide menulis dengan mind mapping.

Aku merasa beruntung besok menjadi salah satu peserta yang pematerinya adalah bang Away. Di acara besok itu aku akan belajar tentang Menulis Blog Baku Tapi Tak Kaku. Wah materi ini penting bagaimana membiasakan diri menggunakan kata baku tapi tetap enak dibaca.

Dulu diajari bikin mind mapping oleh bang Away (dokpri)
Dulu diajari bikin mind mapping oleh bang Away (dokpri)
Sosok terakhir dan terpenting dalam menginspirasi hidupku siapa lagi kalau bukan mama. Tahun ini aku lebaran di Malang, jadinya aku bisa menikmati masakan Ramadhan buatan mama.

Ada sejuta inspirasi dari mama, salah satunya adalah memasak dengan penuh kasih. Ya, memasak jika dengan cemberut maka rasanya bakal beda ketika ditambahkan dengan bumbu kasih sayang. Selama bulan Ramadhan karena jam pulang kerjanya lebih cepat maka aku bisa sering-sering memasak untuk aku sendiri dan pasangan tercinta.

Kalau Kalian siapa sosok inspiratif yang Kalian ingin temui?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun