Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ngantuk saat Puasa Itu Wajar, Asal Tetap Produktif

21 Mei 2018   21:35 Diperbarui: 21 Mei 2018   21:47 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah-buahan sangat membantu menjaga tubuh tetap fit (Dokumentasi Pribadi)

Azan Dhuhur belum berkumandang. Matahari pun belum benar-benar di atas kepala. Tapi rekan kerjaku nampak susah payah berjuang melawan kantuknya. Ia menguap beberapa kali. Aku salut dengan usahanya. Ia mencoba mengusir kantuknya dengan bercanda. Sepertinya berhasil. Ia pun tetap rajin bekerja hingga waktu pulang pun tiba.

Minggu pertama puasa tubuh sepertinya perlu penyesuaian. Termasuk juga aku. Awal-awal puasa yang susah dilawan adalah rasa kantuk. Tak heran jika kemudian ada cerita kocak. Seorang kawan tak sadar tidur kebablasan pasca Subuh. Ia melongo ketika jam menunjukkan hampir pukul 12 siang hahaha. Ketika ia kemudian tiba di kantor, aku tertawa hingga puas.

Aku juga sempat tertidur setelah Subuh waktu awal puasa Ramadhan. Padahal sudah kuniatkan untuk tetap terjaga. Ternyata memang tidak enak tidur setelah Subuh. Ketika bangun lagi tubuh jadi kurang segar jika dibandingkan dengan tetap terjaga setelah Subuh. Rupanya ngantuk ini gara-gara aku masih suka tidur hingga larut malam.

Biasanya aku tidur sekitar pukul 23.00-24.00 WIB tapi bangunnya normal, sekitar jam 5 pagi. Jika bangunnya pukul 03.00 dini hari dan setelah itu tetap terjaga, sebaiknya batas maksimal aku tidur pukul 21.00-22.00 WIB. 

Jika lewat dari itu ya tak salah jika aku rajin menguap. Bisa sih disiasati dengan tidur waktu istirahat siang. Tapi bawaannya makin tidak enak.Rasanya jadi mengantuk melulu.

Sahur itu penting bagi tubuh agar kuat selama menjalankan puasa. Tapi sering kali bangun dini hari bikin mengantuk di kantor (Dokumentasi Pribadi)
Sahur itu penting bagi tubuh agar kuat selama menjalankan puasa. Tapi sering kali bangun dini hari bikin mengantuk di kantor (Dokumentasi Pribadi)
Ya, rasanya masalah mengantuk di bulan puasa itu masih dianggap wajar. Tubuh perlu penyesuaian untuk mengatur jam biologis. Belum lagi perut yang kosong berjam-jam atau stamina yang sedang kurang fit.

Yang kulakukan saat hari-hari awal puasa di tempat kerja agar tidak ikut-ikutan mengantuk adalah mendengarkan musik. Sambil bekerja mendengarkan musik lumayan membantu. Apalagi jika mendengarkan musik favorit yang cadas. Melihat meme kocak juga membuat tertawa dan tubuh terasa kembali segar.

Oke masalah mengantuk masih bisalah teratasi, dengan mengatur jam tidur agar tidak kemalaman. Jikapun memang masih ngantuk, tak apa-apalah tidur sejenak setelah Subuh asal pasang alarm dan alarmnya benar-benar didengar. 

Jangan sampai sudah menyalakan alarm tapi kemudian baterai ponsel mati total hahaha seperti yang dialami kawanku yang tidurnya kebablasan.

Masalah mengantuk fix sudah beres. Lantas bagaimana agar stamina tetap oke dan bisa tetap produktif selama berpuasa?

Tidur Cukup

Seperti yang saya ilustrasikan di atas, tidur bagi manusia itu kebutuhan primer. Saat tubuh kekurangan tidur maka tubuh terasa lemas, susah fokus dan berkonsentrasi, dan badan terasa lemas. Agar stamina tetap oke untuk bekerja selama puasa tentunya dengan mengatur pola tidur agar bisa tidur malam lebih awal agar bisa bangun lebih pagi.

Melihat kucing ini tidur dengan rukun jadi merasa mengantuk (dokpri)
Melihat kucing ini tidur dengan rukun jadi merasa mengantuk (dokpri)
Sahur dengan Makanan Kaya Serat

Makanan untuk sahur banyak ragamnya. Biasanya rata-rata orang Indonesia memprioritaskan makan nasi saat makan sahur. Namun rupanya ada jenis makanan lainnya yang kaya serat,  bisa jadi sumber energi dan bisa bikin kenyang lebih lama. Makanan-makanan tersebut di antaranya oat, wheatgrass (rumput gandum), kacang polong, kedelai, edamame, tempe, telur, kacang merah, dan beras merah. Bahan-bahan makanan tersebut memiliki kadar glikogen yang rendah dan kaya akan asam amino.

Ada kismis, granola, dan buah semangka kaya serat dan sehat (dokpri)
Ada kismis, granola, dan buah semangka kaya serat dan sehat (dokpri)
Kacang merah itu enak sekali dijus dengan susu putih dengan tambahan gula merah. Oat bisa dimasak seperti bubur dan disajikan dengan tambahan rasa asin dengan ikan teri atau disajikan dengan buah-buahan seperti pisang dan stroberi.

Makan Pisang dan Jeruk

Aku suka menyimpan pisang dan jeruk di kulkas. Menurutku dua makanan ini sangat hebat dalam memberikan kontribusi bagi tubuh.

Pisang enak dan rasanya tidak membosankan. Buah ini mengandung glukosa, fruktosa dan sukrosa sehingga dapat menjadi sumber energi untuk berpuasa seharian penuh. Pisang juga bikin mood postiif, sehingga usai menyantap pisang maka bawaannya pun gembira.

Pisang juga enak disantap dengan cornflakes (dokpri)
Pisang juga enak disantap dengan cornflakes (dokpri)
Satu buah jeruk kaya manfaat (dokpri)
Satu buah jeruk kaya manfaat (dokpri)
Sedangkan jeruk kaya akan vitamin C dan membantu daya kekebalan tubuh. Aku jadi ingat dalam komik Papa Nick. Di situ diceritakan para pelaut menyantap jeruk tiap harinya agar staminanya selalu fit. Jeruk bisa diganti dengan stoberi yang juga kaya vitamin C dan memiliki kadar antiosidan yang tinggi.

Jangan Lupa Minum Air

Tubuh yang terhidrasi dengan cukup akan membantu memperlancar peredaran darah dan memperlancar beroperasinya fungsi tubuh. Dengan mengonsumsi air yang cukup maka panas tubuh juga akan berlangsung normal dan pikiran juga fokus.

Jangan lupa minum air yang cukup. Kan tidak enak apabila baru pukul 9 pagi sudah merasa tenggorokan kering,apalagi sampai cegukan.

Tubuh harus memiliki kandungan air cukup (dokpri)
Tubuh harus memiliki kandungan air cukup (dokpri)
Olah Raga Sejenak

Jika hanya berdiam diri di balik meja maka tubuh mudah mengantuk saat puasa. Melakukan senam ringan di kursi atau berjalan-jalan sejenak saat jam istirahat akan bikin tubuh bergerak sehat. Pendapat lain mengemukakan untuk berolah raga sejenak beberapa saat jelang berbuka puasa untuk menjaga kesehatan.

Saran lainnya agar stamina tetap terjaga adalah menghemat energi. Agar tidak terlalu berdesak-desakan di kereta maka bisa berangkat kerja lebih awal. Berdiri berdesak-desakan itu bikin lelah, begitu juga jika naik kendaraan di tengah kemacetan parah. Jika pun tidak terlalu mendesak untuk pergi ke klien maka bisa menggunakan aplikasi video conference.

Kalian bisa jadi punya saran lain yang lebih oke dari hasil pengalaman. Yuk ikut berbagi:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun