Derawan menjadi salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur yang populer. Tempat ini memang menawarkan spot snorkelling dan diving yang ciamik. Selain itu, juga ada gosong yang cantik. Dulu aku menghabiskan waktu kurang lebih 12 jam menuju tempat wisata ini. Kini, dengan kehadiran Bandara Maratua maka waktu perjalanan pun terpangkas.
Pulau Derawan membuatku penasaran. Kawan-kawan pecinta travelling bercerita jika pantai di pulau ini begitu putih bak di iklan-iklan pantai luar negeri. Keindahan bawah lautnya juga jempolan. Wuidih aku pun menjadikan Derawan sebagai salah satu tempat wisata yang ingin kukunjungi. Rasa inginku menuju ke sana makin tak terbendung ketika melihat pulau ini juga diulas di Lonely Planet Indonesia yang kubeli tahun 2008.
Akhirnya baru tahun 2011 aku berhasil menuju ke sana. Aku dan empat kawanku berangkat dari Jakarta saat matahari baru terbit. Tujuan kami adalah ke Bandara Internasional Juwata di Tarakan. Karena kami menghemat biaya maka kami pun memilih penerbangan transit di Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan, Balikpapan. Ya tak apa-apalah toh transitnya hanya satu jam-an.
Ketika tiba di Tarakan matahari sudah tinggi. Kami pun makan siang dan beristirahat sejenak sebelum kemudian berangkat menuju pelabuhan. Perjalanan dengan mobil terasa cukup lama sehingga membuatku agak mengantuk. Mungkin gara-gara aku sudah tak sabaran Tapi ketika baru mulai tertidur, eh sudah tiba.
Waktu seharian itu terasa terbuang begitu saja. Kami sudah lelah ketika tiba di penginapan. Waktu yang tersisa kami gunakan untuk membersihkan badan, melihat dengan diam proses persalinan ibu penyu, dan menonton pelepasan anak penyu. Melihat anak penyu itu aku jadi teringat dengan kenanganku di Ujung Genteng sekitar tahun 2008.Â
Waktu itu aku juga melihat ibu penyu yang melahirkan. Di tempat itu juga aku mendengar kali pertama tentang Derawan. Wah ternyata mimpi itu benar-benar bisa terwujud, meskipun waktunya bisa cepat atau lambat.
Selama di Derawan ada banyak hal yang kami lakukan. Sejak pagi kami berenang dengan ibu penyu, kemudian disusul berenang dengan ubur-ubur lucu di Danau Kakaban, kemudian snorkeling hingga puas di sekitar Maratua.
Eh saat leyeh-leyeh sejenak menunggu kawan yang diving, ikan pari besar alias manta datang. Wow aku takjub melihat manta dari dekat. Luar biasa.
Oh ya pulau Derawan termasuk kecil, sehingga selama sejam kemudian kami sudah selesai berkeliling.
Sore harinya kami lanjut berkeliling. Tujuannya ke gosong. Gosong ini pulau kecil berpasir putih yang bakal tak terlihat saat air pasang.
Kunjungan ke Derawan yang kuingat adalah panorama bawah lautnya yang menawan, manta yang menakjubkan, dan gosong yang indah. Tentunya juga perjalanannya yang cukup panjang.
Kini dengan adanya Bandara Maratua maka perjalanan akan bisa dipangkas berjam-jam. Bandara Maratua ini direncanakan diresmikan tahun 2018 tapi sudah digunakan sejak Juni tahun 2017. Panjang landas pacunya adalah 1600 kali 30 meter.Â
Saat ini maskapai yang beroperasi menuju bandara ini adalah Garuda Indonesia, Wings Air dan pesawat carteran lainnya jenis ATR 72 dari bandara Balikpapan, Berau, ataupun Tarakan.Â
Dengan adanya bandara ini maka setelah tiba di bandara maka tidak perlu waktu lama bisa langsung nyebur deh. Waktu pun tak terbuang banyak untuk perjalanan. Jika dulunya bisa sekitar 12 jam dari Jakarta hingga Derawan. Maka dengan adanya bandara ini perjalanan Jakarta ke Maratua kurang dari lima jam. Dari Tarakan ke Maratua dengan pesawat hanya sekitar setengah jam.Â
Jarak Maratua ke Derawan sendiri tidak jauh, seingatku hanya berkisar dua jam dengan speed boat. Tapi hal ini bisa disiasati. Hari pertama bisa dipuas-puaskan snorkeling di Maratua dan menikmati kultur suku Bajo. Baru hari selanjutnya lanjut island hoping alias jelajah pulau-pulau sekitar Maratua dan Derawan, termasuk ke Danau Kakaban yang kehadiran ubur-uburnya hanya ada dua di dunia.
Kehadiran bandara ini akan meningkatkan perekonomian daerah setempat, juga memajukan pariwisata Derawan. Akan makin banyak wisatawan yang tertarik menuju pulau ini, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ngomong-ngomong aku jadi ingin ke Derawan lagi dan mencoba rute Balikpapan/Tarakan-Maratua ini. Sayangnya rute ini belum reguler tiap hari dan belum ada penerbangan langsung Jakarta-Maratua. Tapi siapa tahu setelah peresmian maka rute tersebut diadakan. Hemmm kira-kira nabung berapa lama ya biar kesampaian main ke Derawan lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H