Keindahan Bali dan Nusa Tenggara tidak hanya memikat para traveler, namun juga para sineas perfilman. Berbagai film terkenal, baik yang diproduksi sineas dalam negeri maupun para sineas mancanegara, berhasil mengeksplorasi keindahan panorama juga budaya Bali dan Nusa Tenggara. Yuk simak film-film apa saja yang mengambil lokasi syuting di tempat-tempat tersebut.
Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak
Marsha Timothy namanya kembali menjulang setelah berhasil memerankan sosok janda Sumba tangguh berwarna Marlina. Film ini berhasil memikat para penonton, bahkan Marsha meraih penghargaan sebagai aktris terbaik di ajang Sitges 2017.
Pada film ini keindahan Sumba terkesan eksotik dengan sabananya yang gersang dan topografinya yang memanjakan mata. Suasana Sumba dalam film ini seperti dalam film-film cowboy ala western.
Pesona Bali sudah tak diragukan. Sejumlah pesohor dunia telah membuktikan keelokan panorama dan keragaman budaya yang dimiliki pulau dewata tersebut. Dalam film Eat, Pray, Love, giliran Julia Robert dan Javier Bardem yang menyesapi keindahan alam Ubud dan budayanya yang khas.
Digambarkan dalam film ini Julie Robert yang berperan sebagai Elizabeth Gilbert mendapatkan kedamaian dan menemukan cinta selama menjelajahi Bali. Setelah film ini beredar, makin banyak wisatawan asing yang penasaran dengan Ubud dan pantai Padang-Padang Bali.
Mira Lesmana membuat pecinta film pada tahun 2015 penasaran dengan proyek film bela dirinya yang melibatkan dua aktor papan atas, Reza Rahadian dan Nicholas Saputra. Lokasi syutingnya juga tak kalah bikin terpukau, yakni di Sumba yang memiliki landscape yang kontras.
Savages
Film yang dibintangi oleh John Travolta, Salma Hayek, Blake Lively, Aaron Taylor-Johnson dan Taylor Kitsch ini mengambil syuting di Nusa Tenggara Barat. Persisnya di Pulau Moyo yang terkenal sebagai pulau yang menjadi sanctuary para pesohor dunia termasuk para anggota kerajaan Inggris.
Film ini mengisahkan tentang cinta segitiga dari pengedar marijuana yang diperankan oleh Aaron Taylor-Johnson  dan Taylor Kitsch bersama gadis cantik yang diperankan Blake Lively. Syuting ini dilakukan di berbagai negara, termasuk salah satunya di pulau Moyo, Sumbawa.
Film komedi besutan Ernest Prakasa ini termasuk yang ikut mengeksplorasi keindahan alam Sumba. Pada film ini, bentang alam Sumba dari pantainya yang berpasir putih, air terjunnya yang cantik juga daerah sabananya yang unik begitu menggelitik untuk dikunjungi.
Film yang dibintangi Adinia Wirasti dan Aurora Ribero ini mengisahkan ibu anak yang berupaya merekatkan hubungan mereka dengan berlibur bersama. Untunglah berhasil, bahkan si anak pun ingin bernostalgia lagi ke tempat tersebut. Film bergenre drama komedi ini tidak sesukses film pendahulunya, Cek Toko Sebelah, namun tetap asyik untuk ditonton.
Film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara langsung menarik perhatian berkat ceritanya yang menarik dan sinematografinya yang indah. Film yang dibintangi Laudya Chintya Bella ini berlokasi di Nusa Tenggara Timur yaitu di Atambua.
Bella berperan sebagai guru yang ditempatkan di pelosok. Ia sebagai guru dari kota dan beragama Islam harus beradaptasi dengan fasilitas yang kurang memadai dan bersosialisasi dengan pemeluk agama yang berlainan. Filmnya indah mengajarkan tentang keberagaman dan toleransi.
Di balik hawa yang terik terdapat sebuah keindahan. Atambua 39 Derajat Celcius merupakan film yang diproduksi Miles Film dan disutradarai Riri Riza. Film ini mengangkat tentang hubungan ayah anak  yang sulit. Si anak, Joao terpisah dari ibunya dikarenakan adanya referendum 1999. Ayahnya memilih meninggalkan Timor Leste  dan keduanya tinggal di Atambua.
Film ini menarik karena jarang-jarang film yang mengangkat tentang hubungan keluarga yang terpisahkan semenjak Timor Leste menjadi negara yang merdeka.Film ini juga memberikan gambaran tentang Atambua yang panas dan gersang.
The Fall
Sutradara Tarsem Singh terkenal dengan sentuhannya yang kerap menambahkan unsur imajinasi dalam karyanya. Dalam film berjudul The Fall ia bercerita terinspirasi dari keindahan Bali sehingga tertarik untuk membuat film dengan salah satu lokasi syuting di Bali.
Dikisahkan seseorang di rumah sakit Los Angeles pada tahun 1920 yang diperankan Lee Pace bercerita tentang petualangan ajaibnya ke gadis kecil. Cerita itu tidak jelas antara nyata atau sekedar khayalan. Di sini ada adegan yang mempertunjukkan tarian kecak dan Candi Gunung Kawi Bali.
Labuan Hati mengisahkan tentang para perempuan dengan problemanya masing-masing yang dipertemukan di tempat wisata di NTT. Mereka pun menjelajahi Pulau Komodo, Pulau Padar dan Pantai Pink.
Film ini dibintangi para aktris cantik seperti Nadine Chandrawinata, Ully Triani, dan Kelly Tandiono. Nadine sendiri terkenal sebagai duta wisata bahari yang gemar mempromosikan keindahan bawah laut. Filmnya memiliki jalan cerita yang termasuk standar, namun terbantu oleh keindahan alam NTT yang ciamik.
Ayo siapa yang tak mau jalan-jalan ke tempat-tempat wisata tersebut. Aku juga ingin ke sana:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H