Media sosial memang memiliki keuntungan dan juga keterbatasan. Bernard merasa terbantu, semakin didekatkan dengan pembaca dengan adanya medsos. Ia bisa tahu tanggapan pembaca lebih cepat dengan adanya medsos.
Tentang isu plagiasi keduanya berbeda pendapat. Bernard merasa era saat ini susah untuk mendapatkan karya yang benar-benar original. Bisa jadi si penulis mendapatkan ide dari buku yang pernah dibacanya. Sedangkan kang Maman sangat keras dengan plagiator. Sayang hingga saat ini tidak ada pengadilan sastra atau pengadilan literasi, ujarnya.
GWRF 2018 Ditutup Petang Ini
Bagi Kalian yang ada di sekitaran Monas dan Medan Merdeka, Kalian masih bisa ikutan acara menarik GWRF. Pada sore ini masih ada empat sesi menarik. Ada sesi Tingkatkan Naskah Tulisanmu dengan Ilustrasi yang Menarik bersama Sarah Amijo dan Emte; Jelajahi Dunia dan Tulis Ceritamu bersama Agustinus Wibowo; Menyayangi Puisi bersama Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo yang dipungkasi dengan sesi Musikalisasi Puisi bersama Joko Pinurbo dan Oppie Andaresta.
Wah kemarin pesertanya begitu banyak dan seru. Semoga acara semacam ini sering diadakan. Oleh karena literasi jadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H